Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Sultra Komjen Pol (purn) Andap Budhi Revianto saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa gerakan pangan murah tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Pangan se-Dunia yang ke-44 tahun 2024.
Ia menyebutkan bahwa yang menjadi esensi dari gerakan pangan murah tersebut adalah bagaimana agar di Provinsi Sultra bisa mengelola pangan dengan baik di tengah-tengah anomali musim saat ini.
"Kita harus mempersiapkan secara dini kesiapan kita sehingga panen kita tidak gagal, ada kemandirian pangan kita," ujarnya.
Andap mengungkapkan bahwa pihaknya mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tidak boros pangan. Sebab, di sisi lain terdapat laju pertumbuhan penduduk yang begitu signifikan.
"Kemudian juga generasi muda saat ini juga relatif perlu ditingkatkan untuk menjadi profesi petani, di sisi lain konsumsi kita juga meningkat," ucap Andap.
Dia menyampaikan bahwa saat ini Pemprov Sultra bersama dengan kabupaten/kota tengah berdiskusi untuk mencari jalan keluar agar ketahanan pangan di wilayah Bumi Anoa tetap stabil.
Andap juga menyingung terkait inflasi di Provinsi Sultra yang saat ini masih dalam batas toleransi, yakni 1,5 hingga 3,5 persen.
"Alhamdulillah pada saat saya masuk sini inflasi kita peringkat kedua tertinggi secara nasional saat ini kita sudah peringkat ketiga terendah dari 38 provinsi," sebutnya.
Ia juga menyampaikan ungkapan terimakasih kepada seluruh pengambil kebijakan yang telah bekerja sama untuk mengendalikan inflasi di Bumi Anoa.
"Terima kasih kepada teman-teman tim pengendali inflasi daerah stakeholder terkait, seperti Bulog, Perwakilan Bank Indonesia termasuk yang lainnya," tambahnya.