Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sekaligus pemegang saham di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bahteramas, mengapresiasi terhadap capaian kinerja BPR Bahteramas di tahun 2024.
"Kinerja positif selama lima tahun terakhir, baik dari sisi laba, aset, maupun penyaluran kredit, menunjukkan komitmen kuat BPR Bahteramas. Ini menjadi motivasi untuk terus mendukung kesejahteraan masyarakat melalui layanan keuangan yang lebih inklusif," ujar Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio di Kendari, Rabu.
Sebelumnya kata Sekda, pada Selasa (07/01/2025), manajemen BPR Bahteramas melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tahun buku 2025, yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan termasuk pemegang saham dari pemerintah daerah kabupaten/kota se-Sultra, Dewan Pengawas, Dewan Komisaris, Direksi BPR Bahteramas dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
Dalam RUPS tersebut, beberapa agenda strategis menjadi perhatian dari semua yang hadir diantaranya Perubahan Status Badan Hukum: Mengubah status BPR Bahteramas dari perusahaan daerah menjadi perseroan daerah.
Selain itu, ada revisi Nomenklatur: Mengganti nama Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat, Penyetaraan Modal Daerah: Menyesuaikan modal daerah di beberapa wilayah, seperti Bau-Bau, Buton, dan Konawe Utara serta, Restrukturisasi Pengawasan: Menyesuaikan struktur pengawasan dari badan pengawas menjadi Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sekda Asrun sekaligus mewakili Pj.Gubernur Sultra menekankan menekankan pengawasan yang lebih ketat serta inovasi dalam strategi bisnis.
"BPR Bahteramas harus menjadi penggerak utama ekonomi daerah dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," tuturnya.
Direktur BPR Bahteramas Konawe Ahmat, mengatakan perkembangan keuangan tahun buku 2024 BPR Bahteramas terutama pada penyaluran kredit mengalami peningkatan sebesar 22,36 persen menjadi Rp341,441 miliar, sedangkan laba bersih tumbuh 25 persen menjadi Rp17,775 miliar.
"Total aset kita juga naik 20,50 persen menjadi Rp501,631 miliar," ujarnya.
Kata Ahmat, kontribusi terbesar dalam penyaluran kredit berasal dari Kota Kendari dengan nilai Rp112,286 miliar. Sementara dividen yang didistribusikan mencakup Rp5,369 juta untuk Pemprov Sultra, serta Rp1,789 juta masing-masing untuk kabupaten/kota dan desa
Khusus target kinerja 2025, Ahmat mengatakan pertumbuhan aset ditargetkan sebesar 20,5 persen menjadi Rp501 miliar, peningkatan kredit hingga 23,6 persen mencapai Rp341 miliar. Dan laba bersih ditargetkan naik 25 persen menjadi Rp17,1 miliar.
Di bagian lain, kata Ahmat untuk alokasi CSR ditargetkan senilai Rp536 juta, sekaligus memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mendukung perekonomian di Sulawesi Tenggara.