Baubau (Antara News) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Baubau mengembangkan program budidaya ikan air tawar untuk dapat memberikan hasil yang maksimal bagi pembudidaya tambak di daerah itu.
"Salah satu potensi usaha yang prospektif adalah tambak karena saat ini kita memiliki areal tambak sekitar 150 hektare, dan belum memberikan hasil yang maksimal bagi para pemiliknya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Baubau Amiruddin di Baubau, Rabu.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya tengah fokus mengomunikasikan kepada para pemilik tambak untuk bersama-sama membenahi potensi usaha perikanan tersebut, sehingga diharapkan menjadikan peluang ekonomi bagi pemilik tambak itu.
"Sehingga pada gilirannya Baubau tidak hanya memiliki hasil tangkapan ikan laut, tetapi juga memiliki potensi usaha ikan air tawar," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Amiruddin, pihaknya telah mendesain pengembangan budidaya ikan air tawar untuk diprogramkan dalam APBD Kota Baubau dan juga akan diusulkan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui APBN tahun 2017.
Selain itu, kata Amiruddin, pihaknya juga akan melakukan penataan dan memfokuskan pada pembangunan infrastruktur perikanan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Wameo yang memadai, sehingga produk tangkapan nelayan mampu memberikan penguatan ekonomi keluarga bagi nelayan itu.
"Atas dukungan Wali Kota Baubau yang telah menandatangani usulan tersebut, sehingga kami akan melakukan komunikasi dengan pihak Kementerian Perikanan dan Kelautan untuk bisa mendapatkan pembiayaan peningkatan pembangunan dermaga TPI tersebut dan peningkatan fasilitas seperti lemari beku dan gudang pendingin di TPI Wameo," ujarnya.
Menurut dia, kondisi TPI Wameo yang dibangun tahun 2004 dan peralatan seperti "ABF" (lemari beku) dan "coolstori" (gudang pendingin) yang telah berumur puluhan tahun, tidak layak lagi digunakan karena tidak dapat menampung hasil tangkapan nelayan, sehingga perlu dilakukan peremajaan.
"Salah satu target kita adalah bagaimana menjaga stabilitas harga yang layak bagi produk nelayan, sehingga potensi kelautan dan perikanan sebagai bagian dari kekayaan daerah bisa menopang pergerakan ekonomi masyarakat, khususnya ekonomi nelayan yang ada di Baubau," katanya.
Di samping itu juga, lanjut dia, agar sejalan dengan harga dan peluang pasar, maka dengan menciptakan peluang pasar yang tidak hanya di daerah itu saja, tetapi juga diluar Kota Baubau.
"Sehingga ini kita lakukan koordinasi dan komunikasi dengan pengusaha perikanan yang ada di Surabaya (Jawa Timur), dan mudah-mudahan ini juga merupakan pintu pasar untuk pemasaran ikan yang ada di Baubau," katanya.