Kendari (ANTARA) - Komando Distrik Militer (Kodim) 1413/Buton, Sulawesi Tenggara, melakukan budidaya ikan air tawar dengan menggunakan sistem bioflok guna mewujudkan program ketahanan pangan sebagaimana disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD).
Perwira Seksi Teritorial Kodim 1413/Buton, Kapten Inf Harlin Uno dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu, menyebutkan selain program ketahanan pangan yang difokuskan pihaknya pada sektor pertanian yang sementara berjalan di Kabupaten Buton, juga sektor perikanan dalam bentuk budidaya ikan air tawar tersebut.
"Program ketahanan pangan salah satunya lewat sektor perikanan sementara dirintis Kodim 1413/Buton," ujarnya.
Kapten Harlin Ulo menjelaskan, budidaya dengan sistem bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme (bakteri, jamur, algae, protozoa, cacing), yang tergabung dalam gumpalan flok.
Lanjut dia, bioflok dapat terbentuk jika ada 4 komponen yaitu sumber karbon, bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan, bakteri pengurai dan ketersediaan oksigen.
"Sistem bioflok ini sebenarnya tidak hanya ikan nila, bisa ikan-ikan air tawar dan udang, nah karena disini adanya bibit ikan nila maka kita ambilkan langsung di Ngkari-kari. Untuk satu kolam mampu menampung 1500 ekor ikan," jelasnya.
Ke depan saat sudah panen, kata dia, untuk pemasaran bisa didistribusikan ke pasar-pasar ikan, tempat-tempat warung makan sari laut bahkan kalaupun lebih produksinya bisa ekspor keluar wilayah Kota Baubau.
Program ketahanan pangan di sektor perikanan yang menggunakan sistem kolam bioflok tersebut juga mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau dengan hadirnya Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse langsung melihat pengembangan ikan tawar tersebut di Mako Kodim 1413/Buton.