Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tenggara perlu mendorong masyarakat untuk membudidayakan ikan air tawar karena memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan.
Kepala UPTD Balai Benih Perikanan (BBP) Sultra, Muh Nasbir di Kendari, Selasa mengatakan pihaknya terus mendorong warga di sejumlah daerah secara terus menerus mengembangkan budidaya ikan air tawar, karena benih atau bibit sudah cukup banyak tersedia di pusat perbenihan yang dikembangkan di Kabupaten Konawe Selatan.
"Saat ini untuk benih atau bibit ikan air tawar, sudah tersedia di balai benih ikan di Kecamatan Ponggaluku Kabupaten Konsel," katanya tanpa menyebut produksi dalam satu tahunnya.
? ?Namun menurut Nasbir, kebutuhan benih ikan air tawar (nila, mujair, emas dan bibit ikan lele) sudah tersedia, berapapun kebutuhan yang diinginkan masyarakat sudah mampu dilayani.
Sementara untuk bibit udang windu, juga sudah ada yang kini di budidayakan di Kelurahan Puriraro Kecamatan Kendari yang berbatasan dengan Kabupaten Konawe.?
"Yang pasti bahwa selama beberapa tahun ini, BBP Sultra sedang intensif mengembangkan budidaya perikanan air tawar karena memiliki potensi ekonomi yang menguntungkan," katanya.
Data Dinas Perikanan dan Kelautan Sultra menyebutkan, potensi lahan usaha budidaya ikan air tawar di Sultra saat ini mencapai 20.885 hektare atau hampir 50 persen dari lauas areal pertambakan di Sultra yang mencapai 45 ribu hektare yang tersebar pada 17 kabupaten kota di Sultra.
Salah satu hal yang dilakukan BBP Sultra dalam meningkatkan pembudidayaan ikan air tawar yakni dengan memberikan bantuan bibit ikan air tawar kepada kelompok masyarakat pembudidaya ikan air tawar.
"Pemerintah menginginkan pembudidayaan ikan air tawar di Sultra ini bisa berkembang dengan baik, sehingga petani tidak lagi harus mendatangkan benih dari luar daerah yang biaya produksinya tentu jauh lebih besar," tuturnya.