Palu (Antara News) - Bulog Sulawesi Tengah segera membeli beras petani untuk memenuhi kebutuhan stok nasional di daerah itu, kata Kepala Bulog Sulteng Mar'uf di Palu, Senin.
"Pekan depan kami sudah mulai melakukan pembelian dan kami menargetkan pembelian beras petani pada musim panen 2015 sebanyak 36 ribu ton," katanya.
Sudah ada beberapa mitra Bulog, yaitu penggilingan padi dan koperasi di daerah ini, menyatakan siap untuk membantu dalam pembelian.
Selama ini, kata Mar'uf, Bulog membeli langsung ke petani dan juga melalui mitra di masing-masing kabupaten dan kota di Sulteng.
Dia mengaku harga pembelian pemerintah (HPP) baru untuk gabah maupun beras sudah ditetapkan pemerintah pusat.
HPP beras sesuai dengan Inpres Nomor 5 Tahun 2015 tentang kebijakan Pengadaan gabah/beras dan penyaluran beras oleh pemerintah yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 17 Maret 2015.
Dalam Inpres tersebut disebutkan untuk harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum 10 persen adalah Rp3.700 per kilogram (kg) di petani, atau Rp3.750/kg di penggilingan.
Sementara itu, harga pembelian Gabah Kering Giling (GKG) dengan kualitas kadar air minum 14 persen dan kotoran maksimum 3 persen adalah Rp4.600/kg di penggilingan atau Rp4.650/kg di gudang Bulog.
Sedangkan untuk harga pembelian beras kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimum 2 persen dan derajat sosoh minimum 95 persen adalah Rp7.300/kg di gudang Perum Bulog.
Harga Pembelian Pemerintah untuk gabah dan beras tersebut mengalami peningkatan dibandingkan HPP yang diterapkan dalam Inpres no 3 tahun 2012 yang mana untuk harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum 10 persen adalah Rp3.300 per kilogram (kg) di petani, atau Rp3.350/kg di penggilingan.
Harga pembelian Gabah Kering Giling (GKG) dengan kualitas kadar air minum 14 persen dan kotoran maksimum 3 persen adalah Rp4.150/kg di penggilingan atau Rp4.200/kg di gudang Bulog.
Sementara untuk harga pembelian beras kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimum dua persen dan derajat sosoh minimum 95 persen adalah Rp6.600/kg di gudang Perum Bulog.
Pada akhir Maret hingga Mei, katanya, Sulteng memasuki panen raya padi di seluruh wilayah.
Di saat panen raya, Bulog Sulteng, kata Mar'uf berupaya untuk membeli beras petani sebanyak mungkin.
"Kami akan turun ke sentra-sentra produksi untuk membeli langsung karena pedagang dari luar daerah kini banyak datang ke Sulteng membeli beras dengan harga cukup tinggi," katanya.
Pedagang dari Manado dan Gorontalo datang ke Sulteng dan mereka membeli beras petani berkisar Rp9.300,00/kg atau jauh lebih tinggi dari HPP yang baru hanya Rp7.300,00/kg, jelasnya.