Perum Bulog mendistribusikan komoditas beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 100 ton per hari sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
“Dalam sehari lebih dari enam ton distribusi di Palu, penjualan keseluruhan di Sulawesi Tengah bisa mencapai 80 sampai dengan 100 ton setiap hari,” kata Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulteng Heriswan di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan saat ini stok beras di gudang logistik Bulog secara keseluruhan sekitar 4.000 ton dan nantinya ada ketambahan beras impor dari sebanyak 4.500 ton.
Dengan ketersediaan pasokan sebanyak itu dipastikan ketersediaan bahan pokok (beras) di provinsi ini sangat memadai dan mampu bertahan hingga beberapa bulan ke depan.
"Beras impor masuk Ke Sulteng diperkirakan tanggal 20 atau 21 Maret 2024," ujarnya.
Ia mengemukakan SPHP adalah beras yang memiliki kualitas bagus dengan harga yang murah sehingga digemari masyarakat.
Harga jual produk tersebut ditetapkan dalam Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah Rp10.900 per kilogram
“Penjualan beras SPHP meningkat setelah ada isu kenaikan harga beras sampai dengan saat ini. Dipastikan saat lebaran Idul Fitri nanti ketersediaan beras Bulog sangat memadai,” ucap Heriswan.
Guna memperkuat daya beli masyarakat terhadap beras pemerintah, Bulog terus menggencarkan sosialisasi ditingkat pedagang maupun masyarakat sebagai konsumen, bahwa produk pangan dikelola oleh Bulog berkualitas dan rasanya tidak kalah dengan beras premium yang beredar di pasaran.
"Kehadiran beras SPHP dapat dimanfaatkan untuk mengimbangi lonjakan harga komoditas beras premium di pasaran. Sebagai lembaga yang ditugaskan negara mengelola urusan logistik pangan, kami berkomitmen memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dengan harga yang wajar," kata dia menuturkan.