Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pemerintah berhasil membangun ribuan unit rumah untuk para penyintas bencana di sejumlah daerah selama 2024.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa ribuan unit rumah yang terdiri atas hunian tetap dan hunian sementara itu tersebar di Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Dari paparan BNPB diketahui ada 2.066 unit rumah hunian tetap yang sudah selesai dibangun di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara untuk sebanyak 315 kepala keluarga penyintas bencana erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Ratusan kepala keluarga yang merupakan warga Kepulauan Sitaro tersebut harus direlokasi ke tempat baru demi keselamatan, karena rumah termasuk lingkungan tempat tinggal mereka sebelumnya rusak berat dan tidak bisa kembali ditempati akibat aktivitas vulkanis Gunung Ruang.
Kemudian di Sumatera Barat ada sebanyak 258 unit rumah yang berhasil dibangun pemerintah di Kabupaten Agam dan 122 unit rumah di Kabupaten Tanah Datar. Rumah yang dihuni ratusan kepala keluarga tersebut sebelumnya rusak akibat hantaman banjir bandang bercampur material lahar dingin Gunung Marapi pada Mei 2024.
Abdul menyebutkan BNPB bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat juga berhasil membangun sebanyak 27 kopel rumah hunian sementara untuk ditempati 135 kepala keluarga penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
“Kami harapkan masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki itu yang menempati pengungsian bisa menempati hunian sementara ini,” kata dia.
BNPB bersama dengan kementerian/lembaga teknis terkait dan Pemerintah Flores Timur terus berupaya agar proses pembangunan rumah hunian tetap bagi sekitar 5-6 ribu korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dapat dilangsungkan pada tahun ini.
“Intinya disampaikan kalau fase rehabilitasi dan rekonstruksi pemulihan dampak bencana dilakukan secara masif,” ujarnya.