Kendari (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menggandeng Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) untuk bekerja sama memberikan pelatihan kepada narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) di bidang pertanian.
Kepala Lapas Kelas IIA Baubau Tubagus M. Chaidir saat dihubungi di Kendari, Sabtu, mengatakan bahwa kerja sama tersebut untuk memberikan pembinaan dan penguatan pendidikan terhadap WBP.
"Selain itu, pertemuan ini juga membuka peluang kerja sama dalam penelitian, pengembangan, serta inovasi di berbagai bidang," kata Tubagus.
Dia menyebutkan bahwa pihaknya berharap sinergi antara Lapas Kelas IIA Baubau dan Unidayan tersebut juga bisa meningkatkan kapasitas layanan dari kedua institusi itu dan memberikan dampak yang positif bagi seluruh masyarakat.
“Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap dapat memberikan keterampilan yang lebih luas bagi warga binaan, sehingga mereka memiliki bekal yang cukup ketika kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Tubagus mengungkapkan bahwa silahturahim tersebut juga akan menjadi langkah awal dalam membangun hubungan yang lebih erat antara Lapas Baubau dan Universitas Dayanu Ikhsanuddin untuk mencapai tujuan bersama dalam pembinaan dan pemberdayaan warga binaan.
"Mudah-mudahan dengan adanya kerja sama ini WBP dapat memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk menciptakan peluang ekonomi setelah mereka menyelesaikan masa hukuman," ucap Tubagus.
Diketahui, dalam pertemuan tersebut, Kepala Lapas Kelas IIA Baubau dan Rektor Unidayan membahas berbagai aspek kolaborasi, termasuk rencana pelatihan di bidang pertanian dan peternakan ikan bagi WBP.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan keterampilan yang bermanfaat dan mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah.
