Kendari (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Baubau menjalin kerja sama dengan Ikatan Psikologi Klinis Himpsi Sultra guna menjaga kesehatan mental kepribadian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) khususnya moral dan emosionalnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Baubau, Tubagus M. Chaidir saat dihubungi di Kendari, Selasa, mengatakan kerja sama dengan psikolog ini merupakan program pembinaan kepribadian WBP.
"Dengan adanya konseling psikolog ini, bisa mengedukasi warga binaan terutama anak didik PAS yang di Lapas Baubau agar menyadari dan menyesali perbuatannya," kata Tubagus.
Dia menjelaskan melalui program Pembinaan Kepribadian WBP ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesadaran berkehidupan sosial bermasyarakat dan menjadi manusia dengan pribadi yang baik.
"Di Lapas menjalani pembinaan dengan baik, nantinya keluar dan kembali ke masyarakat bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat," jelasnya.
Dia mengatakan selain penandatangan PKS, pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan sosialisasi ke perwakilan WBP terkait pentingnya kesehatan mental.
"Saat ini, penghuni Lapas Baubau ada 526 orang yakni tahanan 122 orang dan 404 orang narapidana, jadi yang hadir hanya perwakilan saat sosialisasi ," katanya.
Sementara, Ketua Ikatan Psikologi Klinis HIMPSI Sultra wilayah Baubau Rifka Retno Annisa mengatakan bahwa pembinaan kepribadian itu penting karena kesehatan mental warga binaan perlu dijaga agar ketika kembali ke masyarakat menjadi pribadi yang lebih baik.
"Ini untuk keseluruhan WBP jadwal konselingnya sebulan sekali, dan untuk WBP yang ditangani secara khusus akan dijadwalkan sesuai kebutuhannya," katanya.

Lapas Baubau gandeng psikolog untuk jaga mental warga binaan

Kepala Lapas Kelas IIA Baubau, Tubagus M. Chaidir (kiri) bersama Ketua Ikatan Psikologi Klinis HIMPSI Sultra wilayah Baubau Rifka Retno Annisa (kanan) memberikan sosialisasi ke Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Baubau. Sultra. (ANTARA Sultra/HO Lapas Baubau)
