Kendari (ANTARA) - Pekerjaan rehabilitasi dermaga pelabuhan penyeberangan feri Labuan yang sudah berjalan ditargetkan rampung 60 hari kalender kerja atau 2 bulan.
Kadis Perhubungan Sultra Hado Hasina di Kendari, Senin mengatakan rehabilitasi dermaga prioritas demi keamanan dan keselamatan kapal, kendaraan dan orang saat turun maupun pemuatan.
"Pekerjaan rehabilitasi infrastruktur pelabuhan penting untuk keselamatan dan kenyaman pengguna jasa transportasi," kata Hado.
Sehubungan dengan rehabilitasi dermaga Labuan maka pelayanan penyeberangan fery rute Amolengo (Kabupaten Konawe Selatan) - Labuan (Buton Utara) di Sultra dialihkan sementara Amolengo - Pure, sehingga angkutan penumpang, kendaraan dan barang tetap berjalan.
"Namanya pelayanan publik mungkin saja ada yang tidak nyaman akibat pengalihan rute tetapi itulah resiko pembangunan agar lebih baik," katanya.
Keberadaan dermaga Pure yang melayani dua jasa lintasan kapal pemberangkatan, yakni dari pelabuhan Amolengo dan Raha tidak ada masalah karena jadwal keberangkatan dan kedatangan di dermaga Pure sudah dijadwal sebaik mungkin.
Mengenai tarif pengalihan (sementara) penyeberangan Amolengo - Pure meningkat signifikan karena lama waktu berlayar pun berbeda.
Waktu berlayar rute Amolengo - Labuan membutuhkan waktu 30 menit sedangkan Amolengo - Pure sekiitar 5 hingga 6 jam.
Tarif penumpang pun berbeda, misalnya penumpang dewasa kelas ekonomi Amolengo - Pure sebesar Rp45 ribu dibandingkan Amolengo - Labuan sebesar Rp15 ribu.
"Mohon maklum calon penumpang dan penumpang atas pengalihan (sementara) rute karena perbaikan dermaga sandar kapal di Labuan," kata karyawan ASDP Andi.