Kendari (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan kondisi jalan dan jembatan Ameroro yang terputus pasca banjir yang melanda wilayah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, harus segera dibangun ulang karena kawasan itu merupakan wilayah yang strategis lintas provinsi dan antar provinsi kabupaten kota di Sultra.
"Jembatan Ameroro akan dibangun secepatnya, dan bentangannya akan diperpanjang dua kali lipat dari kondisi yang saat sekarang ini," kata Menteri, kepada sejumlah wartawan usai melakukan kunjungan di lokasi bencana banjir di Konawe, Kamis (20/6).
Kunjungan Menteri PUPR di lokasi bencana banjir Konawe didampingi sejumlah anggota Komisi V DPR RI diantaranya Ridwan BAE serta Gubernur Sultra Ali Mazi dan beberapa pejabat eselon I Kementerian PUPR.
Menurut menteri, perbaikan kembali jalan dan jembatan akibat meluapnya sejumlah sungai Konaweha dan Lahumbuti yang rusak pasca banjir yang melanda wilayah Sultra secara menyeluruh sudah masuk dalam daftar prioritas di tahun 2019 dan 2020, termasuk jembatan dan jalan yang rusak di Konawe Utara.
"Saat ini staf kami yang ada di Balai Sunagi maupun di Balai Jalan Nasional sedang melakukan pendataan, baik yang rusak berat maupun rusak ringan. Dari data itulah akan kita evaluasi ulang lalu memprioritas mana yang lebih awal dibangun dan mana yang menyusul berikutnya," ujarnya.
Tanpa menyebut besaran anggaran yang akan divokuskan dalam perbaikan jembatan dan jalan di wilayah Konawe maupun Konawe Utara, namun menurut menteri bahwa saat ini sudah masuk dalam perhatian khusus pemerintah pusat.
Baca juga: DPR dan Kementerian PUPR bahas banjir Sultra
Sebelumnya, kunjungan kerja Menteri PUPR dan bersama Komisi V DPR RI dalam rangka meninjau langsung bencana korban banjir di kabupaten Konawe yang jaraknya sekitar 80 kilometer barat dari Kota Kendari.
Menteri bersama rombongan tiba di Bandara Haluoleo sekitar pukul 07.30 Wita itu langsung menuju sekilah SMA 1 Pondidaha Konawe tempat dimana pengungsian warga berjumlah 670 orang.
Kadis Kominfo Sultra Saefullah mengatakan Menteri PUPR saat di lokasi pengungsian di Pondidaha Konawe sempat menemui langsung dua orang ibu melahirkan di tempat pengungsian dan sekaligus berdialog dengan warga yang terdampak banjir.
"Bahkan pak menteri sendiri mencatat langsung keluhan serta laporan masyarakat yang menyebutkan bahwa dampak dari banjir itu, kerugian masyarakat ditaksir mencapai Rp700 miliar," ujarnya.
Hingga berita ini dibuat, Menteri PUPR juga melakukan kunjungan di proyek pembangunan jembatan Bahteramas di Teluk Kendari, dan selanjutnya akan menghadiri rapat internal dengan pemerintah provinsi dan kabupaten di ruang rapat kantor gubernur.
Baca juga: Menteri PUPR: pembangunan bendungan Pelosika dimulai 2020
Baca juga: PUPR: pembangunan Jembatan Teluk Kendari meningkatkan konektivitas