Kerja sama yang dilakukan di antaranya mencakup transfer ilmu pengetahuan dan pengalaman bidang karantina kepada para mahasiswa.
"Kerja sama ini ditujukan untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Sulawesi Tenggara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya," kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP Pamuji Lestari dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Kamis.
BKIPM menandatangani perjanjian kerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Universitas Sembilan Belas November Kolaka, dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Kendari.
Sosok yang akrab disapa Tari ini mengatakan, kerja sama lintas sektor memegang peranan penting untuk memastikan partisipasi dan kontribusi semua pihak maupun stakeholder bersifat optimal.
"Kami harap adanya internalisasi formal bidang keahlian KIPM ke dalam dunia akademik seperti pembentukan Mata Kuliah KIPM," jelasnya.
Melalui kerjasama ini, BKIPM memastikan kesiapan dalam memberikan transfer pengetahuan dan pengalaman melalui kesempatan magang bagi para mahasiswa di kantor dan laboratorium unit pelaksana teknis (UPT).
Tari menambahkan, sektor kelautan dan perikanan Sulawesi Tenggara memiliki prospek yang sangat baik, terbukti dengan kegiatan ekspor yang relatif konsisten bahkan selama pandemi COVID-19.
Sebagai gambaran, nilai ekspor hasil perikanan Sulawesi Tenggara melalui Stasiun KIPM Kendari pada tahun 2020 mencapai nilai Rp62,78 miliar dan pada tahun 2021 meningkat menjadi Rp126,96 miliar. Negara tujuan ekspor dari Sultra meliputi Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, dan Australia.
Komoditas unggulan dari Sultra diantaranya kepiting bakau, tenggiri, kerapu, udang vaname dan tuna.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KKP gandeng universitas di Sultra perkuat mutu produk perikanan