Jakarta (Antara News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kesiapan sarana dan prasarana Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT-LB OKI) di Jakarta pada 6-7 Maret 2016.
"Saya sore hari ini meninjau kesiapan untuk acara hari Minggu malam dan semuanya sudah siap," kata Jokowi ditemui di Balai Sidang Jakarta pada Jumat sore.
Presiden mengatakan Indonesia selalu memberikan dukungan kepada Palestina dan perdamaian di wilayah Timur Tengah.
Penyelenggaraan KTT-LB OKI ke 5 merupakan permintaan sejumlah negara seperti Mesir dan Palestina kepada Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.
"Bulan ini juga kita membuka konsul kehormatan di Ramallah, Palestina. Ini juga sebuah bentuk dukungan yang kita serius memberikan dukungan itu," kata Presiden
Presiden Jokowi tiba di Balai Sidang Jakarta pada sekitar pukul 17.30 WIB mengenakan pakaian batik berwarna hijau.
Sejumlah pejabat yang hadir dalam rapat terbatas persiapan penyelenggaran KTT-LB OKI antara lain Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Selain itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Kepala BIN Sutiyoso, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf juga hadir dalam pertemuan itu.
KTT OKI ke 5 di Jakarta akan diikuti 56 negara peserta serta 10-20 kepala negara/pemerintahan dan 4 negara pengamat.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menggelar apel pasukan untuk mempersiapkan pengaman sejumlah kepala negara dan organisasi serta delegasi yang hadir dalam KTT-LB OKI.
Polda mengerahkan 3.200 personil yang terdiri dari Satuan Brimob, Sabhara, Lalu Lintas dan Direktorat Pengamanan Objek Vital (Obvit).
Aparat Polda Metro Jaya terlibat pengamanan melekat terhadap tamu VIP setingkat menteri luar negeri, sedangkan petugas khusus dari Ditpam Obvit berpakaian safari dan bersenjata api melakukan pengawalan melekat.
Petugas kepolisian juga melakukan pengamanan bagi kepala negara pada ring dua, sementara pasukan pengamanan presiden (Paspampres) pada ring satu.