Kendari (Antara News) - Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengerahkan 600 peserta memeriahkan kirab pawai budaya dalam Festival Keraton dan Musyawarah Masyarakat Asean ke-3 yang digelar di Kendari.
Kirab pawai budaya dalam rangkaian kegiatan FKN yang digelar pada Kamis sore di Kendari, diikuti peserta dari 33 Provinsi se Indonesia, termasuk Sultra.
Selain itu juga diikuti peserta delapan kerajaan dari lima negara dari luar negeri, yakni dari Malasya, Singapura, Belanda, Pakistan dan Philipina.
Saat memberi sambutan pada pelepasan kirab pawai budaya tersebut, Sekretaris Pemerintah Provinsi Sultra, Lukman Abunawas menyampaikan apresiasi terhadap para peserta yang telah berpartisipasi memeriahkan FKN dan Musyawarah Masyarakat Adat Asean itu.
"Kita harapkan melalui kegiatan ini, kita semua bisa selalu mengdepankan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdaulat," katanya.
Dalam kirab pawai budaya tersebut, Kesultanan Kabupaten Buton menampilkan sejumlah antraksi budaya antara lain tari potimbe (tarian perang) dan tari bosu (tari buyung).
Tari bosu, pernah memecahkan Rekor Muri karena dimainkan sebanyak 12.000 penari saat menyambut para peserta Sail Indonesia di Buton pada 2013 lalu.
"Saat tari bosu dimainkan 12.000 penari putri-putri Buton dan memperoleh penghargaan Muri ikut disaksikan oleh Menteri Pariwisata yang ketika itu dijabat oleh Mari Elka Pangestu," kata Kepala Bidang Infokom Kabupaten Buton, Taufik Tombuli di sela-sela kirab pawai budaya tersebut.