Rumbia, (ANTARA News) - Kabupaten Bombana, Provinsi Sultra masih kekurangan sekitar 600 guru di sejumlah sekolah negeri yang tersebar di daerah itu.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bombana, Abdul Rauf Abidin, di Rumbia Ibukota Bombana, Kamis mengatakan, berdasarkan analisis kebutuhan pegawai yang tertuang dalam data Sisa Atau Lebih Kurang (SALK), daerah ini masih kekurangan sebanyak 600 guru untuk melaksanakan proses belajar mengajar di sejumlah di sekolah negeri.
"Seharusnya, guru yang ditempatkan di sejumlah sekolah negeri mulai dari SD hingga SMA adalah sebanyak 2.500 lebih," kata Rauf.
Namun lanjut Rauf, hingga 2012, jumlah guru baru sebanyak 1.500 lebih di luar guru honorer dan yang mengajar di sekolah swasta sebanyak 64 orang.
Menurut Rauf, untuk mengatasi masih kurangnya guru yang mengajar di sejumlah sekolah negeri, maka pihaknya merekrut tenaga honorer.
"Jadi honorer itu mendapat tugas untuk mengajar atas dasar kebijakan pemerintah daerah untuk merekrut pegawai," imbuhnya.
Rauf tidak merinci, jumlah sekolah negeri yang terdapat di Kabupaten Bombana, namun ia mengatakan, dengan diperbantukannya tenaga honorer di bidang kependidikan, maka kekurangan guru tersebut sangat teratasi.
Menyinggung tentang penataan dan pemerataan guru sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bersama lima menteri yaitu Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, serta Menteri Keuangan dan Mentri Agama, Rauf mengatakan saat ini pihaknya masih dalam tahap perampungan data guru.
"Data itu telah kami rampungkan, dan selanjutnya akan disosialisasikan tentang aturan penataan dan pemerataan guru kepada masing-masing pendidik akhir bulan ini," katanya.
Sosialisasi Perautran Bersama lima menteri tersebut kata dia penting dilaksanakan, meskipun secara umum Bombana justru masih kekurangan guru.(Ant).