Kendari, (Antara News) - Sedikitnya ada 47 penerjun dari berbagai kesatuan TNI dan Polri ikut ambil bagian dalam rangka memperingati puncak hari ulang tahun (HUT) ke-49 Provinsi Sulawesiu Tenggara (Sultra) di Kota Kendari, Sabtu.
Para penerjun yang memperagakan ketangkasan, dan tepat mendarat dihadapa podium kehormatan itu terdiri dari 10 orang dari TNI Kopasus (dua penerjun dari Korps TNI wanita (Kowad) dan sisanya dari TNI-AD, TNI-AU, TNA-AL, Polisi dan satu orang dari polisi pamong praja (Pol-PP).
Menariknya atraksi terjun payung itu, para penerjung yang terlatih itu membawa bendera masing-masing kabupaten Kota di Sultra, dan satu bendara khusus yang membawa dengan bvertuliskan dirgaya Sultra ke-49 tahun 2013.
Pesawat helikopter yang membawa para penerjung itu melaksanakan tugas dengan baik, kemudian dilanjutkan atraksi pentolong dari satuan SAR yang melakukan kegiatan evakuasi terhadap korban yang ada di darat kemudian diterbangkan ke tempat yang lebih aman.
Ribuan penonton serta undangan dan peserta upacara yang ada di dalam lapangan alun-alun eks MTQ itu, berhamburan dan bahkan ada yang terjatuh dan tertindis reruntuhan tenda upacara, akibat hantaman angin kencang dari pesawat yang menurunkan tim evakuasi ke darat.
Gubernur Sultra, Nur Alam, wakil gubernur HM Saleh Lasata, serta Danjen Kopasus Mayjen TNI Agus Sutomo, serta para pejabat dari Forum SKPD Provinsi dan seluruh bupati dan walikota se-Sultra, terpaksa harus meninggalkan kursi tempat duduk mereka akibat derasnya angin pesawat yang melakaukan atraksi evakuasi.
Dalam sambutan tertulis, gubernur Sultra Nur Alam mengatakan, dalam usia ke-49 tahun Sultra, dengan tujuh kepala daerah (gubernur) yang pernah memimpin Sultra terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Gubernur pertama J. Wayong (1964-1965), La Ode Hadi (1965-1966), Edy Sabara (1966-1978), H Abdullah Silondae (1978-1982), H Alala (1982-1992), La Ode Kaimoeddin (1992-2002), H Ali Mazi (2003-2008) dan Nur Alam (2008 sampai sekarang).
Pada era gubernur ke lima H Alala yang dikenal dengan program, Gerakan desa makmur merata (Gersamata), kemudian gubernur ke enam H La Ode Kaimoeddin dengan fokus membangun infrastruktur, terutama di Kota Kendari dan gubernur ke tujuh Ali Mazi dengan program unggulan `stalse masyarakat sejahtera` (SMS) dengan meletakkan pembangunan menara tugu persatuan dan membangun bandara Wolter Monginsidi (WMI) yang kini berupa menjadi bandara Haluoleo Kendari.
"Diera pemerintahan saya 2003-2008 dengan menitik beratkan tiga program unggulan Membangun Kesejahteraan Masyarakat (BAHTERAMAS), berupa pemberian bantuan dana block grant, bagi desa/kelurahan, penyediaan dana pembebasan biaya operasional pendidikan dan biaya pengobatan gratis bagi masyarakat kurang mampu adalah menjadi wujud dan komitemen pemerintah Sultra," katanya.
Tentu pada periode kedua pemerintahannya, kata Nur Alam yang juga ketua DPW PAN Sultra itu mengaharapkan dukungan kepada semua pihak untuk menyatukan langka yang baik dan tepat dengan menitipberakan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan potenspai sumber daya alam yang ada.
"Unggulan SDA yang kita miliki adalah sektor pertambangan, namun tidaklah berarti dan bisa dicapai tanpa harus didukung oleh semua pihak," ujarnya.
Rangkaian HUT ke-49, sebelumnya telah dilakukan berbagai kegiatan seperti pameran pembangunan, lomba seni budaya, karnaval perahu hias, jalan santai, serta kegiatan kemasyarakatn lainnya.