Kendari (ANTARA) - Sebanyak 501 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk menjaga Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk mengantisipasi terjadinya aksi demonstrasi buntut tewasnya pengemudi ojek online yang dilindas mobil Rantis Brimob di Jakarta.
Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polresta Kendari AKP Iyan Sofyan saat dihubungi di Kendari, Sabtu, mengatakan bahwa 501 personel gabungan tersebut disiagakan siaga di DPRD Sultra sejak pagi hari untuk mengawal demonstrasi yang dilakukan oleh elemen masyarakat dan mahasiswa.
"Personel ada jumlah semua 480 semua backup di DPRD, personel dari Polres dan Brimob Polda Sultra," kata Iyan Sofyan.
Ia menyebutkan selain personel personel kepolisian, pihaknya juga meminta bantuan satu pleton TNI dari Kodim Kendari 21 orang dan Batalion Yonif 725 Woroagi. Di samping itu sejumlah kendaraan taktis seperti water canon, pengurai massa (raisa) hingga ambulans di DPRD Sultra.
"Karena di Kendari juga statusnya siaga, jadi kami turunkan personel dibantu TNI," ujarnya.
Iyan Sofyan menyampaikan pengerahan pengamanan selain karena adanya permintaan dari DPRD Sultra, hal tersebut juga sebagai upaya mencegah aksi demonstrasi anarkis yang mengganggu suasana kamtibmas di Kendari.
Hal ini dikarenakan gedung DPRD Sultra berada di Pusat Kota Kendari, sehingga untuk mengantisipasi, Polisi dan TNI dikerahkan di lokasi tersebut.
"Apalagi itu (DPRD) dekat dengan kantor walikota kan, kalau pelayanan terganggu masalah juga. Jadi untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas," sebutnya.
Ia meminta kepada para demonstrasi jika melaksanakan aksi dilakukan dengan damai tanpa bertindak anarkis hingga berujung pengerusakan fasilitas publik.
Selain masyarakat diminta untuk tidak provokasi dengan isu-isu di media sosial dengan adanya demonstrasi anarkis
"Kalau memang menyampaikan aspirasi, sampaikan dengan baik tanpa harus anarkis. Polisi akan menjembatani dan mengawal rekan-rekan atau saudara kita yang menyampaikan aspirasi," jelas Iyan Sofyan.
Di tempat yang sama, Anggota DPRD Sultra dari Fraksi PAN Suwandi Andi menyampaikan massa demonstran yang akan melaksanakan aksi unjuk rasa agar tidak bertindan anarkis dalam menyampaikan aspirasi.
Ia mengaku DPRD sebagai wakil rakyat akan siap mendengar aspirasi pendemo terkait dengan protes kebijakan pemerintah.
"Pasti kami dengarkan kalau ada aspirasi, yang penting tidak ada kekerasan, pengerusakan, semoga di Kendari tidak ada lagi kejadian seperti di daerah lain," tambah Suwandi Andi.

