Kendari (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara telah mengusulkan ke pusat untuk membangun struktur dinding penahan tanah (slab on pile) guna pencegah banjir sepanjang 745 meter di Konawe Utara Sultra.
"Proses pekerjaan dinding penahan tanah itu baru dimulai di 2026-2027," kata Kepala BPJN Sultra, Yudi Hardiana di Kendari, Senin.
Sedangkan untuk penanganan sementara jalan yang terputus itu kini sedang membangun jembatan bailey (jembatan darurat dari baja ringan) yang dikombinasikan dengan penimbunan jalan.
Slab on pile adalah struktur bangunan yang terdiri dari pelat beton yang menumpu pada tiang pancang.
Menurut Yudi bahwa pembangunan jembatan bailey akan dimulai segera setelah banjir surut, sambil menunggu mobilisasi beberapa konstruksi jembatan yang kini dalam proses pengiriman.
Ia mengatakan bahwa kendala di lapangan saat ini adalah jembatan konstruksi lama yang masih tertimbun akibat banjir, dan diharapkan dalam waktu singkat segera teratasi dengan baik.
"Tugas BPJN adalah memfasilitasi agar cepat terkoneksi jalan yang rusak, sementara dukungan Pemprov Sulawesi Tenggara sangat membantu dari berbagai hal yang mendesak," katanya.
Pembangunan konstruksi tersebut terbagi dalam tiga segmen, yakni Segmen I berupa jalan pendekat sepanjang 318,8 meter (dari arah Kota Kendari), Segmen II berupa slab on pile sepanjang 304,2 meter, dan Segmen III berupa jalan pendekat sepanjang 122 meter (dari arah batas Sulawesi Tengah).
"Dampak dari banjir itu hingga akhir 2024, terdapat empat titik jalan nasional di Kabupaten Konawe Utara yang terdampak banjir," ujar dia.
Menurutnya bahwa tiga dari empat lokasi telah ditangani pada tahun 2024 di antaranya di Desa Horoe dan Desa Puuhialu Kecamatan Oheo serta Desa Polora Indah Kecamatan Langgikima.
Pekerjaan tersebut direncanakan melalui skema tahun berganda 2026–2027 guna memberikan solusi permanen terhadap persoalan banjir yang kerap merusak dan memutus akses jalan nasional di wilayah itu.
Sementara lokasi lainnya, yaitu jalan nasional di Desa Sambandete Kecamatan Oheo baru dapat ditangani pada 2026.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPJN Sultra usul bangun pencegah banjir 745 meter di Konawe Utara