Jakarta (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji menyatakan bahwa BKKBN mesti menjadi kementerian paling bahagia.
“Kementerian paling bahagia itu BKKBN, karena untuk mengurusi pembangunan keluarga, kita harus bahagia dulu,” katanya saat menerima kunjungan Menko PMK Pratikno di kantor BKKBN di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan kekuatan BKKBN ada pada basis data, dimana dari 73 juta keluarga Indonesia, ada 40 juta yang menjadi sasaran pembangunan keluarga, dengan 8,6 juta keluarga berisiko stunting.
“Yang kita punya itu, data-data (dari pendataan keluarga) yang mesti dikasih ke kementerian lain dan kita tumpangkan untuk mendapatkan treatment (penanganan),” ujar dia.
Wihaji mengemukakan pihaknya memiliki kader-kader dan tim pendamping keluarga yang tersebar, sehingga menjadi kekuatan yang perlu dioptimalkan.
“Kita punya 593 ribu pasukan, kader-kader posyandu ini sudah tahu mau ngapain, ini yang menjadi kelebihan kita,” ucapnya.
Ia mengatakan pihaknya hingga saat ini belum memiliki program 100 hari, sehingga masih fokus pada sosialisasi dan penggerakan masyarakat terkait pembangunan keluarga.
“Kita enggak ada program 100 hari, karena banyaknya sosialisasi, pelayanan, menggerakkan masyarakat,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala BKKBN periode 2019-2024, Hasto Wardoyo menyatakan indeks kebahagiaan secara nasional pada indeks pembangunan keluarga (iBangga) tercatat sebesar 72, meski skor kemandirian masih berada di angka 51.
Sedangkan pada tahun 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks kebahagiaan Indonesia adalah 71,49, nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,8 poin dibanding tahun 2017.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wihaji: Kementerian Kependudukan mesti jadi kementerian paling bahagia