Kendari (ANTARA) - Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Baubau mengusulkan bantuan dana sebesar Rp17 miliar ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk pengembangan Bandara Betoambari.
Kepala Disperkimtan Baubau, Siti Amalia Abibu, di Baubau, Selasa, mengatakan proposal rencana pengembangan bandara Baubau tersebut telah diserahkan langsung ke Kepala Bappeda Sultra dalam pelaksanaan Musrenbang RKPD Sultra yang digelar belum lama ini di Kota Baubau.
"Jadi bantuan dana yang kita minta sekitar Rp17 miliar untuk pengadaan tanah landasan dan sebagian untuk pengadaan tanah apron (parkir pesawat). Kalau untuk terminal belum," ujarnya.
Amalia merinci, anggaran tersebut diperuntukkan bagi pengadaan tanah dalam rangka perpanjangan runway dari 2.100 meter menjadi 2.500 meter, serta pelebaran dari 30 meter menjadi 40 meter, termasuk area keselamatannya (safety area).
Selain itu, dana juga dialokasikan untuk sebagian pengadaan lahan pembangunan apron baru di sisi barat bandara.
"Apron dibutuhkan untuk parkir pesawat. Apalagi sekarang sudah banyak pesawat yang beroperasi. Jadi kita kejar dulu itu, termasuk perpanjangan dan pelebaran runway berikut safety areanya," tambahnya.
Lebih lanjut, Amalia mengungkapkan, dalam rencana jangka panjang, Bandara Betoambari juga akan mengalami pengembangan terminal, dimana terminal baru rencananya akan dipindahkan ke sisi Barat Bandara mengingat kapasitas terminal saat ini sudah tidak lagi memadai.
"Terminal yang ada sudah padat karena tingginya antusiasme masyarakat menggunakan transportasi udara. Penumpangnya bukan hanya dari Kota Baubau, tapi juga dari beberapa daerah di Kepulauan Buton," jelasnya.
Karena itu, Amalia menilai, keterlibatan Pemprov Sultra sangat penting dalam mendukung pengembangan Bandara Betoambari, yang kini semakin vital sebagai pintu gerbang transportasi udara di wilayah kepulauan.