Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara menyediakan call center atau pusat panggilan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) untuk melindungi perempuan dan anak di kabupaten itu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Konawe Selatan Hj St Hafsa di Kendari, Senin, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memenuhi hak-hak perempuan dan anak di daerah tersebut.
Untuk itu, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada Satuan Gugus Tugas (Satgas) Call Center SAPA Konawe Selatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Khususnya bagi perempuan dan anak di kabupaten ini," katanya.
Dia menyebutkan bahwa layanan aplikasi SAPA Konawe Selatan tersebut juga merupakan tindak lanjut dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
“Untuk layanan di DP3A Konawe Selatan ini, masyarakat dapat melakukan pelaporan secara tertulis. Mengingat luas wilayah kita yang mencakup 25 kecamatan, tidak mungkin dijangkau dalam satu hari. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif masyarakat,” ujarnya.
St Hafsa menyampaikan bahwa dengan banyaknya kasus yang dilaporkan oleh masyarakat, aplikasi SAPA itu juga akan mempermudah kinerja petugas dalam menangani kasus mengenai perempuan dan anak.
Ia menjelaskan bahwa di aplikasi tersebut masyarakat juga bisa melaporkan berbagai kasus terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam 24 jam.
“Insya Allah meskipun masih ada kekurangan, kami akan terus melakukan perbaikan. Kami berharap seluruh warga Konawe Selatan mengunduh dan memanfaatkan aplikasi SAPA Konsel di Android masing-masing,” jelas St Hafsa.
Dia menambahkan bahwa layanan tersebut akan menjadi jembatan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan, dan juga akan menjadi alat pemantau bagi pemerintah dalam upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak di daerah ini.
“Layanan Call Center SAPA Konsel ini bertujuan mempermudah akses bagi korban atau pelapor dalam melakukan pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tambah St Hafsa.