Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara bersama Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank bekerja sama dalam mendorong ekspor kopi ke pasar global.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sultra Doni Septadijaya di Kendari, Rabu mengatakan selama tiga tahun ke depan seluruh pihak yang terlibat akan bersinergi dalam mendorong pengembangan Desa Devisa Klaster Kopi di Desa Amatowo dan Tridana Mulya Kabupaten Konawe Selatan.
"Sehingga mampu menjangkau pasar ekspor melalui penguatan berbagai aspek, baik produk, konsistensi dan keberlanjutan produksi, pemberdayaan masyarakat dan koordinasi antar-lembaga, koordinasi antar-lembaga desa devisa ekspor, produsen dan manajerial, maupun infrastruktur dan sarana penunjang lain," katanya.
Pengembangan komoditas ini sejalan dengan visi Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan untuk mendorong satu desa, satu komoditas untuk mewujudkan desa maju sekaligus menciptakan iklim pengembangan usaha yang kondusif, salah satunya di Desa Amatowo dan Tridana Mulya, Kecamatan Landono.
Budidaya Kopi telah dilakukan oleh masyarakat di Desa Amatowo dan Tridana Mulya sejak tahun tahun 2015 dan didukung oleh berbagai potensi, antara lain lahan perkebunan siap tanam tersedia hingga 212 hektare.
Selain itu, terdapat petani penangkar bibit,
tersedia tenaga kerja yang mendukung, adanya kelembagaan yang baik, tersedia pengecer pupuk dan pestisida, dan terdapat pengepul kopi lokal (local champion) melalui kemitraan bersama CV Kopindo Sukses Bersama dengan brand Kopi Tolaki.
Meskipun demikian, masih terdapat berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengembangan Kopi di Desa Amatowo dan Tridana Mulya, antara lain kualitas produk yang belum terstandardisasi, kapasitas produksi yang belum mampu memenuhi permintaan buyer, dan kurangnya edukasi petani dalam budidaya dan pengembangan usaha kopi.
"Mengamati kondisi tersebut, BI bersama Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersinergi dalam mendorong pengembangan Klaster Kopi di Desa Amatowo dan Desa Tridana Mulya dalam program bersama yang diberi nama Desa Devisa," ujar dia.
Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga mengatakan kerja sama dilakukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dan mengembangkan komoditas unggulan desa khususnya kopi.
"Lewat kerja sama ini kami mendapat dukungan dari BI, karena BI akan melakukan pendampingan kepada para kelompok tani di desa hingga proses pemasarannya," katanya.
Menurut Surunuddin desa devisa merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing komoditas. Program ini, dikembangkan pada produk yang berorientasi ekspor.
"Kami selaku Pemerintah Kabupaten siap mewujudkan desa devisa di Konsel. Kini kami terus mempersiapkan lahan dan insfrastruktur agar program ini sukses sesuai yang diharapkan," kata Surunuddin.