Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam upaya menekan laju inflasi di awal tahun 2024 melakukan gerakan tanam cabai.
Gerakan tanam cabai yang dilakukan bertujuan agar dapat menopang pertubuhan ekonomi dan meningkatkan daya minat beli masyarakat sekaligus menjaga kebutuhan masyarakat di saat bulan Ramadhan mendatang.
Bupati Konawe selatan Surunuddin Dangga, dalam pernyataan resmi yang diterima di Kendari, Minggu, berharap gerakkan tanaman cabai ini tidak hanya sekedar seremonial saja, namun kiranya dapat terus berlanjut sehingga dapat menghasilkan produksi cabai yang dapat meningkatkan perekonomian petani yang ada di Konsel.
"Gerakan tanam cabai yang telah mulai kita lakukan hendaknya tidak hanya berhenti di saat ini saja, akan tetapi gerakan ini dapat terus berlanjut hingga ke rumah – rumah masyarakat, untuk itu saya meminta meminta camat dan kepala desa untuk terus mendorong gerakan tanam cabai ini di daerahnya masing – masing sehingga gerakan yang sudah dimulai dapat terus berlanjut," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Hortikultura dan Perkebunan Konsel Yesna Suarni mengungkapkan gerakan tanam cabai yang dilakukan ini dalam rangka sebagai upaya mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga pasokan atau ketersediaan khususnya komoditi cabai sekaligus dalam rangka menekan laju inflasi daerah.
"Bagaimana kita ketahui bahwa cabai merupakan salah satu komoditi yang berpengaruh penting terhadap laju inflasi daerah selain beras, bawang merah dan bawang putih," ungkap Yesna.
Secara Statistik ungkap Yesna pada tahun 2023 telah tertanam cabai seluas 415 hektar, dengan hasil produksi sebanyak 332,5 hektar dan dari total penanaman cabai tersebut diperoleh produksi masing – masing untuk cabai merah besar 69.260 ton, cabai keriting sebesar 67.385,6 ton dan untuk cabai Rawit dengan total produksi sebesar 167.395,8 ton.
"Sehingga keseluruhan produksi cabai di tahun 2023 di Kabupaten Konawe selatan berjumlah 315.17,4 ton, secara sederhana produksi ini cukup tinggi, dan jika di kalkulasi dengan kebutuhan masyarakat Konawe selatan sendiri, sudah sangat mencukupi, namun yang menjadi persoalan penjualan cabai yang di budidaya di Konsel itu tidak hanya berkutat di Konsel akan tetapi di jual keluar dengan mencari harga yang lebih tinggi," jelasnya.
Pada 2024 ini akan ada penanaman cabai seluas 29,5 hektar dan 5 hektar bawang merah dan penanaman ini merupakan kegiatan yang diadakan melalui Dipa tahun 2024 baik yang berasal dari APBD maupun APBN, dan pada tahun ini diawali dengan penanaman di Lahan seluas 1 hektar dari total 2 hektar dari target 3,5 hektar yang di tempatkan di kecamatan Moramo sementara sisanya tersebar di beberapa kecamatan sentra pengembangan tanaman cabai.
"Jadi tahun 2024 ini kita akan mengadakan sarana produksi pengembangan tanaman cabai seluas lima hektar dan bawang lima hektar," tuturnya.