Kendari (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mengoptimalkan sosialisasi Pemilu serentak 2024 kepada para penyandang disabilitas di kota itu untuk meningkatkan partisipasi mereka terhadap pesta demokrasi.
Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kota Kendari Arwah, di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa KPU Kota Kendari terus melakukan sosialisasi kepada para penyandang disabilitas, karena mereka memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya.
“Untuk saat ini kita terus melakukan sosialisasi pada disabilitas, karena pada prinsipnya disabilitas ini memiliki hak yang sama dengan warga negara lain," kata Arwah.
Dia mengungkapkan bahwa sosialisasi itu terus dioptimalkan untuk melibatkan mereka dalam pesta demokrasi 2024 agar ke depan yang menjadi pemimpin juga memperhatikan kondisi penyandang disabilitas itu.
“Kita berharap keterlibatan mereka dalam pemilu tentu akan ada harapan bahwa yang terpilih adalah orang-orang yang memperhatikan kondisi mereka," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sosialisasi dengan tatap muka itu ada beberapa hal yang disampaikan seperti tahapan pemilu, partai-partai, dan orang-orang yang akan dipilih nantinya.
“Nanti kita programkan juga sosialisasi simulasi dalam pemilihan dan pemungutan suara sehingga mereka tidak kesulitan pada saat melakukan pemungutan suara," jelasnya.
Komisioner KPU Kota Kendari itu juga menyebutkan bahwa nanti para penyandang disabilitas itu bisa didampingi oleh keluarga atau petugas KPPS dalam menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2024.
“Misalnya yang buta tidak bisa menulis dan itu bisa dilakukan pendampingan, begitu juga yang tidak bisa jalan sampai ke TPS ya didampingi oleh keluarganya. Disabilitas jangan ragu kami akan mempersiapkan semuanya supaya bisa memberikan hak suara seperti warga gara lain," sebut Arwah.
Jumlah pemilih disabilitas di Kota Kendari tercatat sebanyak 833 orang yang tersebar di 11 kecamatan, yakni Kecamatan Abeli 49 orang, Baruga 39 orang, Kadia 76 orang, Kambu 53 orang, Kendari 126 orang, Kendari Barat 165 orang, Mandonga 119 orang, Nambo 34 orang, Poasia 59 orang, Puuwatu 105 orang, dan Wua-wua 58 orang.