Kendari (ANTARA) - Bupati Buton Tengah (Buteng), Dr.H.Azhari, menghadiri sekaligus membuka secara resmi pertunjukan budaya Kamomose yang diselenggarakan di pelataran Gedung Kesenian Lakudo, Kecamatan Lakudo, Pada Selasa (8/4) Malam.
Acara yang digelar dalam suasana bulan purnama tersebut menampilkan tradisi budaya khas masyarakat Gu, Kecamatan Lakudo, yang dikenal dengan nama Kamomose.
Tradisi ini merupakan bagian dari warisan budaya lokal yang dilaksanakan pada malam hari dan memiliki makna filosofis yang mendalam dalam proses perkenalan sosial antara remaja putri dan pemuda.
Dalam sambutannya, Bupati Azhari menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan pertunjukan budaya Kamomose sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai adat dan budaya lokal.
Ia menegaskan pentingnya menjaga dan merawat kearifan lokal sebagai bagian dari identitas daerah.
“Tradisi Kamomose ini sangat unik dan perlu terus dilestarikan. Ini bukan hanya hiburan, tapi juga bagian dari sejarah dan jati diri masyarakat Buton Tengah, khususnya di Lakudo,” ungkapnya.
Pertunjukan budaya Kamomose diawali dengan tarian Linda yang diiringi tabuhan gong dan gendang. Para Kamose atau gadis remaja yang telah selesai masa pingitan duduk berjejer di tempat khusus bernama buete, didampingi tetua adat perempuan yang disebut bhisa.
Tradisi ini dimaknai sebagai momen pengenalan para gadis kepada masyarakat, dan seringkali dijadikan ajang pencarian jodoh melalui pemberian hadiah atau fopanga dari para pemuda atau keluarga yang tertarik.
Dalam sejarahnya, Kamomose hanya ditampilkan saat pesta adat Kahiya’a dan menjadi salah satu simbol penting dalam siklus kehidupan masyarakat adat Gu.
Acara ini berlangsung meriah dan dihadiri oleh para tokoh adat, pejabat daerah, serta masyarakat setempat yang antusias menyaksikan kekayaan budaya leluhur mereka dipentaskan secara khidmat dan penuh makna.