Kendari (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan bahwa jumlah kategori pemilih pemula di Bumi Anoa mencapai 73.262 jiwa.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Provinsi Sultra Muhammad Fadlansyah di Kendari Rabu, mengatakan bahwa 73.262 jiwa pemilih pemula itu telah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap atau DPT di wilayahnya masing-masing dan dapat menyalurkan suaranya pada saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ia mengungkapkan dari 73.262 jiwa pemilih pemula itu, yang terbanyak terdapat di Kota Kendari sebanyak 9.310 jiwa, kemudian Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) sebanyak 8.884 jiwa, lalu Kabupaten Konawe 7.750 jiwa, dan Kabupaten Muna sebanyak 7.491 jiwa.
"Selanjutnya, Kabupaten Kolaka sebanyak 5.884 jiwa, Kota Baubau 4.669 jiwa, Kabupaten Bombana 4.098 jiwa, Kabupaten Buton Selatan 3.450 jiwa, Kabupaten Wakatobi 3.438jiwa. Kemudian Kabupaten Muna Barat 2.962 orang, Kabupaten Kolaka Timur 2.959 orang, Kabupaten Buton 2.732 orang, Kabupaten Kolaka Utara 2.639 orang, Kabupaten Buton Tengah 2.505 orang, Kabupaten Buton Utara 2.310 orang, Kabupaten Konawe Utara 1.289 orang dan Kabupaten Konawe Kepulauan 893 orang,” kata Muhammad Fadlansyah.
Ia menjelaskan bahwa para pemilih pemula itu didata berdasarkan rata-rata usia antara di bawah 17 tahun hingga 18 tahun, yang merupakan pemilih dan belum melakukan perekaman KTP elektronik atau e-KTP.
“Saat ini kita sudah serahkan data pemilih kita ke KPU. Sudah termasuk dengan data mereka yang pada saat hari pemungutan suara sudah berumur 17 tahun,” ungkap Muhammad Fadlansyah.
Dia menyebutkan bahwa para pemilih pemula itu merupakan pemilih yang cerdas. Sebab, para pemilih pemula itu didominasi oleh orang-orang yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun bangku kuliah.
"Untuk memaksimalkan data pemilih pemula, kami pun turun langsung jemput bola, merekam data mereka khususnya di sekolah untuk para siswa-siswi SMA/SMK. Bahkan, langkah ini bersinergi langsung dengan Dikbud Sultra untuk menyiapkan para siswa. Dari data yang kami hasilkan tiap dua minggu langsung dilaporkan ke pusat progresnya,” sebutnya.
Dia juga berharap kepada para pemilih pemula itu bisa menjadi cerminan pemilih yang cerdas pada saat Pemilu serentak 2024 mendatang.
"Kalau kemarin kita masih mendengar beberapa isu money politic dan lain sebagainya yang mewarnai pemilu, harapan kita saat ini para pemilih pemula kita tidak terkontaminasi hal-hal itu," tutupnya.