Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata menjadi salah satu aset yang diprioritaskan Pemerintah untuk dikembangkan, karena dapat mendatangkan devisa yang cepat untuk negara.
Salah satu inisiatif yang disiapkan untuk pengembangan KEK Pariwisata bisa bertumbuh dan berdampak pada devisa negara ialah dengan pembukaan jalur penerbangan yang langsung menuju KEK dari negara-negara lain.
"Pariwisata ini bisa mendatangkan devisa cepat. Nah oleh karena itu kita mau mencoba membuka regional airline, sehingga mereka bisa langsung ke tujuannya. Sebagai contoh, via Mandalika, kemudian juga Labuan Bajo kalau bencananya sudah selesai, nah ini akses pesawat langsungnya akan coba didorong. Sehingga dengan demikian pintu untuk menarik turis semakin besar," kata Airlangga ditemui di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.
Menurut Airlangga, pembukaan jalur internasional secara langsung ke daerah KEK Pariwisata berperan penting, dan juga sejalan untuk mengembalikan kondisi serupa seperti saat pandemi COVID-19 belum terjadi.
Hal itu dapat menjadi daya tarik dari KEK Pariwisata, maka dari itu pemerintah akan mengupayakan kembalinya regional flight sebagai dukungan pengembangan KEK.
"Kalau nggak ada penerbangan, bagaimana turis datang? Kalau dia harus ke Jakarta dulu, dari Jakarta baru ke katakanlah ke Mandalika, ke Labuan Bajo. Atau harus ke Jakarta dulu, baru Sulawesi Utara kan bolak-balik. Pre-COVID-19 dulu direct flight-nya banyak dari regional langsung," kata Airlangga.
Sebelumnya, pihaknya saat membahas KEK berkontribusi pada ekonomi negara, Senin (9/12), menyatakan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dinilai menjadi salah satu inisiatif pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen per tahun.
Airlangga menyebutkan masifnya aliran investasi yang masuk serta aktivitas industri dari 24 KEK yang sudah ditetapkan pemerintah dapat memacu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
"Mengingat arahan Presiden dalam mengejar pertumbuhan ekonomi delapan persen, salah satunya inisiatif yang dapat mewujudkan ini adalah lewat KEK," kata Airlangga, saat menyampaikan pidato kunci dalam acara Indonesia SEZ Business Forum 2024, di Jakarta, Senin.
Ia menuturkan di negara lain, seperti China, Vietnam, dan Thailand, konsep KEK telah lebih dulu dikembangkan. Maka dari itu, Indonesia juga harus turut mulai berfokus membangun KEK yang produktif guna mengejar ketertinggalan dengan negara ASEAN lainnya.
"Kita tidak punya waktu banyak, target kita (pengembangan KEK) tiga sampai empat tahun," kata Airlangga.
Realisasi investasi KEK secara kumulatif telah mencapai Rp242,5 triliun hingga kuartal III-2024. Sementara, penyerapan tenaga kerja hingga September 2024 mencapai 151.260 orang dengan 394 pelaku usaha.
Hingga saat ini, terdapat 24 KEK, yang terdiri atas 12 KEK industri yaitu Gresik, Kendal, Sei Mangkei, Arun Lhokseumawe, Galang Batang, Morotai, Palu, Sorong, MBTK, Bitung, Tanjung Sauh, dan Setangga.
Lalu 7 KEK pariwisata, yaitu Mandalika, Lido, Tanjung Lesung, Kura Kura Bali, Tanjung Kelayang, Likupang, dan Sanur (pariwisata-kesehatan); 2 KEK digital, yaitu Nongsa dan Singhasari; serta 1 KEK jasa lainnya (KEK MRO), yaitu Batam Aero Technic (BAT).