Baubau (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, bersama Satuan Lalulintas Polres daerah itu mencoba merekayasa arus lalulintas khususnya depan pintu masuk Pelabuhan Murhum karena seringnya terjadi kemacetan saat kapal penumpang Pelni sandar apalagi dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 1443 Hijriah.
Kepala Dinas Perhubungan Baubau, Abdul Karim, di Baubau, Rabu, mengatakan kesiapan menghadapi angkutan hari raya Idul Fitri khususnya penumpang yang melalui pelabuhan juga telah dirapatkan pihaknya bersama Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Baubau, kepolisian, dan instansi terkait.
"Permasalahan kita disana (didepan pelabuhan Murhum) itu kan ada penumpukan kendaraan penjemput dan penumpang, jadi kita bikin rekayasa lalulintas disana, kita tutup, sehingga alhamdullilah disana kemarin sudah bisa terkendali," ujarnya.
Ia menyampaikan, meski rekayasa lalulintas masih ujicoba dan ada evaluasi, tetapi kalau kemudian hal itu dianggap efektif maka kemungkinan akan dapat diterapkan untuk selanjutnya. Karena mengingat pelabuhan adalah halaman depan atau pintu masuk Kota Baubau, yang juga harus lebih rapih.
"Selain nara sumber yang kita harapkan, saya kira teman-teman pers juga bisa membantu memberikan sosialisasi, memberikan kami informasi kalau misalnya dilapangan ada keluhan. Tapi masukan diberikan juga berikan solusi, jangan ujuk-ujuk tidak boleh begini tapi kita tidak dikasi solusi. Jadi mungkin harapan kita untuk semua stakeholder mengambil peran, karena kita coba menata Baubau ini supaya bisa lebih baik," ujarnya.
Dalam rangka evaluasi efektifitas ujicoba rekayasa lalulintas itu, kata dia, pihaknya juga mencoba menanyakan efektifitas rakayasa tersebut dilapangan dari beberapa pemangku kepentingan baik ojek, sopir angkutan dan buruh pelabuhan apakah efektif atau lebih bagus penerapan sebelumnya.
"Kemarin saya kesana menanyakan evaluasinya apakah efektif atau lebih bagus sebelumnya, karena disana kan ada ojek, sopir angkutan, dan buruh pelabuhan, justru mereka menyampaikan lebih bagus sekarang," katanya.
Dalam menata arus kendaraan agar tidak menumpuk didepan pelabuhan Murhum saat armada kapal penumpang sandar menurunkan dan menaikkan penumpang, kata dia juga, pihaknya bersama instansi terkait mengarahkan kendaraan roda empat maupun roda dua masuk kedalam pelabuhan. Namun yang tidak termuat didalam, pihaknya mengarahkan parkir ditepi jalan diseputaran Jln Yos Sudarso atau depan masjid pelabuhan Murhum Kelurahan Wale, Kecamatan Wolio.
Ia menyebut juga, arus penumpang yang melalui transportasi kapal menjelang Lebaran 1443 Hijriah di pelabuhan Murhum baik embarkasi dan debarkasi sangat meningkat yang diperkirakan sebanyak 4.000 penumpang dari beberapa kapal yang masuk. Sehingga pihaknya bersama instansi terkait mempersiapkan menghadapi dalam masa angkutan Lebaran ini.
Menurut mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Baubau ini, penumpang arus mudik akan lebih meningkat lagi diperkirakan pada saat H-3 atau H-4 Lebaran.