Baubau (ANTARA) - Sebanyak lima pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menyampaikan makna nomor urut yang didapat setelah pengundian dan penetapan nomor urut oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah itu, Senin.
Calon walikota Baubau nomor urut 1 La Ode Ahmad Monianse yang berpasangan Ida Fitri Halili mengatakan setelah dengan hanya menggunakan PDI Perjuangan (untuk ikut berkompetisi) karena keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), namun kembali kekurangan itu ditunjukan dengan adanya keikhlasan dari empat pasangan calon lainnya untuk menyisahkan satu untuk pihaknya.
"Kami tidak memilih nomor, kami diberikan yang tersisa dan itu 1, terimakasih untuk keikhlasannya. Karena mereka tau bahwa kami adalah nomor 1, kami adalah sang juara, karenanya mereka mengikhlaskan nomor 1 pada kita," ujar Monianse didampingi calon wakil walikota Ida Fitri Halili.
Di kesempatan itu juga, Monianse mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga suasana politik di daerah itu dengan menjadikan pesta demokrasi dengan penuh kegembiraan dibalut kekeluargaan yang sangat utuh, sehingga akan terlahir pemimpin yang bisa dipercaya oleh rakyat dan bisa menjadi solusi-solusi kesulitan-kesulitan warga.
Calon walikota nomor urut 2 Yulia Umar Samiun memaknai semua nomor adalah baik, tetapi dalam setiap pasangan calon pasti ada nomor yang diinginkan. Maka dari itu pihaknya yang memiliki jargon "Kamali" bersyukur sesuai harapan mendapatkan nomor 2.
"Simbol kami adalah Kamali, Kamali adalah malige dan istana raja Buton. Mudah-mudahan istana itu bisa menjadi istana untuk kita berdua dan saya akan memimpin kota Baubau dengan keibuan saya sebagai gender. Insya Allah dengan Kamali kami semua bisa menang," tuturnya, didampingi calon wakil walikota Muhammad Ridwan.
Sementara, calon walikota nomor urut 3 Yusran Fahim mengucapkan syukur karena telah melewati satu tahapan pilkada Baubau yang sangat ditunggu-tunggu. Harapannya semoga dalam proses tersebut bisa melaluinya dengan aman, damai, dan tertib.
"Semoga dalam proses-proses pilkada ini bisa berjalan sesuai dengan harapan kita yakni adil, bermartabat, dan sejahtera," ujarnya didampingi calon wakil walikota pasangannya Wa Ode Hamsinah Bolu.
Calon walikota nomor urut 4 La Ode Mustari mengatakan sangat terharu dengan pencabutan nomor urut tersebut, betapa tidak nomor 4 yang didapatkan sama dengan sebanyak empat partai politik yang mengusung mereka yakni partai Golkar, Demokrat, PBB, dan PSI.
"4 juga simbol budaya kita, syara pataanguna, pomamasiaka, poangka angkataka, popia piara, pomae maeaka. Kemudian juga ada empat unsur, yakni angin, tanah, air dan api. Jadi kami terharu mendapatkan nomor 4, luar biasa karunia Allah SWT hari ini," ujarnya didampingi pasangannya Zahari.
Sementara calon walikota Baubau nomor 5 Nur Ari Raharja menyampaikan syukur mendapatkan nomor 5. Nomor 5 menyimbolkan sila ke-5 keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Jadi tidak ada yang kita beda-bedakan, kita mensejahterakan masyarakat Kota Baubau. Kehadiran saya disini cuma berdua sama isteri, saya tidak punya keluarga, saya tidak punya kepentingan pribadi. Komitmen saya untuk membangun dan mensejahterakan Kota Baubau," tuturnya didampingi calon wakil walikota La Ode Yasin.
Pasangan calon walikota dan wakil walikota yakni La Ode Ahmad Monianse - Ida Fitri Halili diusung PDIP dan gelora sebagai parrai pendukung, dan pasangan Yusran Fahim - Wa Ode Hamsinah Bolu diusung PPP, NasDem, PKS.
Selajutnya, pasangan La Ode Mustari - Zahari diusung partai Golkar, Demokrat, PBB, dan PSI, pasangan Nur Ari Raharja - La Ode Yasin diusung partai Gerindra, PAN, PKB, Hanura, dan partai Ummat, dan pasangan Yulia Umar Samiun-Muhammad Ridwan melalui jalur perseorangan.