Kendari (ANTARA) - Dua wisata permandian di Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) pasca lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah menjadi serbuan warga dari berbagai penjuru desa di wilayah itu, pada Selasa (01/04/2025).
Wisata air payau Mako atau yang dikenal masyarakat danau biru terletak di Desa Walengkabola atau hanya berjarak sekitar 9-10 kilometer dari ibu kota Kecamatan Tongkuno, menjadi incaran ribuan warga tidak hanya dari wilayah kabupaten Muna, namun datang dari masyarakat Buton Tengah dan Muna Barat.
Menariknya wisata air payau danau biru Mako itu, karena sangat berdekatan dengan pantai Morano yang memiliki pasir pantai putih yang sangat menyenangkan bagi para wisatawan lokal maupun dari luar kabupaten Muna.
"Pantai Morano ini, baru saja dibuka untuk umum lima tahun lalu, setelah masyarakat di sekitar desa Walengkabola ini membuat jalan masuk ke pantai ini," kata La Ode Salim, salah seorang warga masyarakat yang telah membuka usaha jualan minuman ringan dan kopi panas di kawasan wisata itu.
Kata Salim, selama dibukanya pantai Morano untuk umum, perhatian pemerintah untuk perbaikan akses jalan belum tersentuh, sehingga warga setempat-lah harus bergotong royong untuk memperbaiki jalan yang telah berlubang demi menghindari resiko kecelakaan bagi pengendara.
"Kami semua warga yang berjualan di dalam kawasan ini mau tidak mau harus patungan membeli tanah timbunan untuk menutup jalan yang berlubang-lubang," ujar Salim.

Ia mengatakan, antusias masyarakat datang berwisata di dua tempat dalam satu desa itu, karena jaraknya tidak terlalu jauh dari ibukota kecamatan Tongkuno, serta tarif masuk dalam setiap kendaraan roda empat dan dua sangat terjangkau.
"Untuk saat ini, kendaraan roda empat hanya dikenakan tarif masuk sebesar Rp20.000 sedangkan untuk kendaraan roda dua Rp5.000," ujar La Ode Meri, salah satu pengujung wisata dari Kecamatan Parigi.
Hal senada diungkapkan Masri, pengunjung asal Kelurahan Wakumoro mengaku senang berkunjung pada dua wisata permandian di desa Walengkabola.
"Pantainya cukup menarik, bersih, indah dan suasana teduh. Belum lagi saat kapal Pelni dan kapal cepat (Super jet) melintas menuju pelabuhan Murhum Baubau, Raha ke Kota Kendari membuat suasana para wisatawan yang lebih asik dan santai," tuturnya.
Ia berharap, pemerintah setempat harus secepatnya turut serta ambil bagian dalam pengembangan wisata pantai Morano dan wisata danau biru, karena dalam kawasan pantai itu belum ada tempat istirahat (kasebo) bagi pengunjung.