Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI melaporkan jumlah kasus meninggal akibat varian Omicron di Indonesia hingga Rabu (26/1) berjumlah total tiga jiwa yang seluruhnya kelompok lanjut usia (lansia).
"Dari tiga yang meninggal ada satu yang belum menerima vaksin COVID-19," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan pernyataan kepada wartawan melalui pertemuan Zoom diikuti di Jakarta, Kamis sore.
Berdasarkan laporan Kemenkes, tiga pasien Omicron yang dinyatakan meninggal dunia adalah M (64) di RS Sari Asih Ciputat pada 12 Januari 2022.
Pasien meninggal dengan gejala berat serta komorbid gagal jantung dan gagal ginjal akut dan berstatus belum menerima vaksin COVID-19.
Pasien meninggal lainnya berinisial MS (54) di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta pada 22 Januari 2022. Pasien tercatat sebagai pelaku perjalanan luar negeri asal Belanda yang sudah menerima dua dosis vaksin COVID-19.
MS meninggal dengan gejala berat serta diiringi komorbid berupa obesitas dan hipertensi.
Pasien ketiga yang juga dilaporkan meninggal berinisial KS (74) yang bukan seorang pelaku perjalanan luar negeri maupun pekerja migran Indonesia.
KS meninggal di RSJPD Harapan Kita Jakarta pada 20 Januari 2022 meski dengan status telah menerima vaksin dosis ketiga penguat imun tubuh. KS diketahui menderita komorbid jantung.
Menkes mengatakan hingga Rabu (26/1), jumlah pasien Omicron yang dirawat di seluruh rumah sakit di Indonesia mencapai 7.688 orang dari total ketersediaan tempat tidur isolasi mencapai 80 ribu unit.
"Omicron sudah masuk ke Indonesia dan penularan lokal juga sudah terjadi. Sama juga dengan negara-negara lain, kita harus menghadapi Omicron ini," katanya.
Menurut Budi, perbedaan utama dari varian Omicron dibandingkan varian lain adalah tingkat penularannya lebih cepat dan banyak. "Ciri-ciri Omicron dia penularannya cepat dan banyak. Jadi nanti kita akan melihat nih dalam waktu yang singkat, kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi," katanya.
Ciri yang kedua dari varian Omicron, kata Budi, tingkat keterisian di rumah sakit lebih rendah, pun dengan tingkat keparahannya juga lebih rendah.
"Jadi lebih banyak orang-orang yang Omicron ini dirawat di rumah atau isoman," katanya.
Berita Terkait
Dokter sebut Subvarian XBB mempunyai kekhasan cepat menyebar tapi gejala ringan
Selasa, 1 November 2022 22:08
Subvarian Omicron BA.2.75 asal India sudah masuk Indonesia
Senin, 18 Juli 2022 16:05
Jubir sebut subvarian Omicron dominasi 81 persen varian COVID-19 nasional
Rabu, 13 Juli 2022 19:18
Wisma Atlet mencatat sebanyak 19 pasien Omicron subvarian BA4 dan BA5
Selasa, 12 Juli 2022 13:49
Menkes sebut meski laju kasus 2.000 per hari, Indonesia masih di level 1
Minggu, 26 Juni 2022 17:49
Sebanyak 20 pasien subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah sembuh
Kamis, 16 Juni 2022 17:05
Diperkirakan puncak Omicron varian baru BA.4 dan BA.5 maksimum capai 25.000 kasus per hari
Kamis, 16 Juni 2022 14:13
Di Indonesia, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia jadi 20 kasus
Selasa, 14 Juni 2022 15:48