Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Sulkarnain Kadir mengatakan bahwa pihaknya mewaspadai potensi kemungkinan terjadinya gelombang ketiga COVID-19 pada akhir tahun 2021 nanti.
"Memang berdasarkan analisis kita yang patut diwaspadai itu di akhir tahun karena di akhir tahun itu ada dua hal yang bisa menjadi pemicu untuk gelombang ketiga (COVID-19) terjadi," kata Sulkarnain di Kendari, Rabu.
Menurutnya, pada akhir tahun nanti adanya liburan panjang dinilai biasa mengundang orang untuk keluar rumah dan berinteraksi di luar rumah dalam skala jumlah yang banyak sehingga berisiko adanya kerumunan yang berpotensi terjadi penyebaran COVID-19.
Kemudian yang kedua, menurut dia, pada akhir tahun nanti akan memasuki musim penghujan dimana pada kondisi itu banyak masyarakat yang daya tahan tubuhnya turun sehingga bisa menjadi pintu masuknya virus global itu.
"Makanya dua hal ini yang harus kita jaga. Ini sedang kita persiapkan mudah-mudahan akhir tahun nanti tidak terjadi (klaster penyebaran COVID-19)," ujar Sulkarnain.
Wali Kota ini mengatakan bahwa pihaknya terus saling berkoordinasi bersama Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Tim Operasi Yustisi sebagai penegak protokol kesehatan.
"Kalau kita beri kelonggaran kita harus waspada terhadap kasus COVID-19. Ini yang harus kita ukur dengan baik dan alhamdulillah tim Gugus Tugas COVID-19 kita di Kota Kendari selalu berkoordinasi bahkan setiap hari. Kita berkoordinasi melakukan langkah-langkah agar tidak memberikan dampak yang mengkhawatirkan kita ke depan," kata Sulkarnain.
Tersisa Lima orang
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kendari Algazali mengatakan kasus aktif pasien terinfeksi SARS-CoV-2 di daerah setempat per 27 Oktober 2021 tercatat lima orang.
Pasien aktif COVID-19 di kota itu tersebar di Kecamatan Puuwatu dua orang, dan masing-masing satu orang dari Kecamatan Kambu, Baruga dan Kendari Barat. Kelimanya melakukan isolasi dalam masa penyembuhan.
Dia menjelaskan pula bahwa jumlah akumulatif kasus infeksi virus corona di Kota Kendari total 7.717 kasus dengan jumlah penderita yang sudah sembuh seluruhnya 7.617 orang, pasien yang meninggal dunia sebanyak 95 orang.
Satgas setempat juga mencatat sebanyak empat dari 65 kelurahan di daerah setempat kembali berstatus zona kuning atau zona dengan risiko penularan virus corona rendah yaitu Kelurahan Puuwatu di Kecamatan Puuwatu, Kelurahan Watu-Watu di Kecamatan Kendari Barat, Kelurahan Baruga di Kecamatan Baruga, dan Kelurahan Padaleau di Kecamatan Kambu.
Satgas setempat sebelumnya mencatat, semua 65 kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan berada di zona hijau karena sempat nihil kasus aktif COVID-9 19 per 14 Oktober. Namun, setelah kembali terjadi penambahan kasus positif baru, maka empat kelurahan kini zona kuning.
Dia mengingatkan semua pihak agar terus mematuhi protokol kesehatan utamanya memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan ketika menjalankan aktivitas produktif sehari-hari.
Dia juga mengajak masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang digalakkan pemerintah sebagai upaya meningkatkan imun tubuh sehingga mencegah dari infeksi virus corona jenis baru dan variannya.