Kepala Desa Marobea Muslimin Salim di Laworo, Minggu, mengatakan produksi jagung kuning saat ini sangat baik. Dan dalam satu hektare itu petani bisa memanen sampai 4-5 ton.
"Alhamdulillah musim ini produksinya sangat menggembirakan. Produksi jagung kuning dalam 1 hektare antara 3-5 ton," terangnya.
Lanjut dia, lahan produksi jagung kuning masyarakat saat ini mencapai 400 sampai 500 hektare. Dan semua lahan tersebut produksi petani rata-rata dua sampai empat ton.
"Kalau kita total produksi jagung kuning di Desa Marobea pada kali ini paling sedikit 1.000 ton," tambahnya.
Ia menjelaskan produksi jagung kuning yang bagus itu tak didukung dengan harga yang baik. Pasalnya, harga jagung kuning sekarang ini bermain di harga Rp3 ribu - 4 ribu per kilogram.
"Produksinya bagus cuma yang bermasalah adalah pemasarannya. Karena saat ini petani menjualnya sama tengkulak dengan harga Rp3 ribu sampai Rp3,5 ribu per kilogram," ucapnya.
Muslimin berharap penjualan jagung kuning mengalami stabilisasi harga yakni Rp4 ribu sampai Rp5 ribu per kilogram. Dengan harga tersebut petani sudah memperoleh untung.
"Apalagi harga bibit, pupuk saat ini mahal. Sementara ketersediaan pupuk subsidi juga terbatas. Jadi kita harapkan produksi banyak atau kecil harga yang kita inginkan stabil," harapnya.