Kendari (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Kendari Muhammad Yusup saat memimpin apel gabungan lingkup Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, meminta aparatur sipil negara untuk memacu kinerja usai menjalani libur Lebaran 2024.
"Saya harap ASN usai libur Idul Fitri kembali beraktivitas dan lebih giat demi pencapaian kinerja yang lebih baik, terutama yang bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat," ujar Yusuf usai memimpin apel gabungan di Lapangan Upacara Balai Kota Kendari, Selasa.
Dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Muhammad Yusup menyampaikan permohonan maaf atas kata-kata atau tindakan yang kurang berkenan kepada seluruh ASN lingkup Pemerintah Kota Kendari.
Pada hari pertama masuk kerja usai libur lebaran, Pemerintah Kota Kendari memanfaatkan momentum Idul Fitri ini untuk melaksanakan halalbihalal agar semangat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat semakin meningkat.
"Insyaallah dengan spirit dan semangat halalbihalal ini menumbuhkan rasa persaudaraan kita, kebersamaan kita, demi untuk bagaimana menciptakan persatuan dan kesatuan dalam menjalankan fungsi sebagai ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujar Muhammad Yusup.
Muhammad Yusup juga meminta kepada Inspektorat dan BKPSDM Kota Kendari agar melaporkan daftar hadir pegawai di semua organisasi perangkat daerah untuk memastikan tidak ada ASN yang menambah libur.
"Kecuali ada alasan-alasan tertentu yang logis, misalnya kalau sakit, sakitnya juga jangan dibuat-buat. Kalau memang sakitnya betul, ini bisa kita berikan toleransi, kalau alasan yang lain karena masih di kampung itu jangan sampai," tambahnya.
Selain itu, ia juga meminta OPD terkait untuk terus melakukan langkah-langkah secara serius dan menyampaikan laporan secara berkala dalam mengontrol pengendalian inflasi, stunting dan kemiskinan ekstrim.
"Ini harus disampaikan setiap minggunya kepada saya, jangan sampai kita lalai karena setiap saat saya selaku penjabat wali kota Kendari juga dikontrol oleh Menteri Dalam Negeri. Jangan sampai kita terlalu asyik dengan kegiatan masing-masing sampai lupa kontrol penanganan terhadap inflasi, stunting dan kemiskinan ekstrim," tuturnya.