Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan audiensi bersama pemangku kebijakan dan tokoh masyarakat Nambo membahas kemiskinan di daerah itu.
Pj Walikota Kendari Muhammad Yusup di Kendari, Selasa, mengatakan tujuan dilaksanakannya audiensi di Kecamatan Nambo untuk mendengar aspirasi dari masyarakat terkait masalah kemiskinan yang ada di daerah tersebut.
Menurutnya, Kecamatan Nambo cukup beruntung, sebab dari enam kelurahan, lima diantaranya terletak di daerah pesisir yang memiliki potensi hasil laut yang berdampak positif bila dikelola dengan baik, namun di daerah itu ada sembilan kasus kemiskinan ekstrem dan 10 kasus stunting.
“Kemiskinan ekstrem dan stunting ini tentu persoalan, apalagi kasus stunting berkaitan dengan masa depan generasi kita,” katanya.
Ia menuturkan hal seperti ini sangat bertolak belakang dan tidak seharusnya terjadi, mengingat banyaknya potensi yang dimiliki kecamatan tersebut.
Menurut dia, banyak potensi yang terdapat di Kecamatan Nambo yang harus dikelola dengan baik agar berdampak positif bagi masyarakat dan pembangunan daerah sekitar.
“Beberapa potensi yang saya lihat di Kecamatan Nambo ini ada sektor industri, pertambangan, wisata, dan perikanan yang harusnya bisa mensejahterakan masyarakat daerah ini,” ucapnya.
Oleh sebab itu, ia berharap kedatangannya bisa menjadi titik awal untuk saling bertukar pikiran dengan masyarakat dan pemangku kebijakan di Kecamatan Nambo agar sama–sama mencari jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi.
Audiensi jajaran Pemkot Kendari juga dihadiri oleh beberapa Kepala Dinas (Kadis) di lingkup Kota Kendari ,di antaranya Kadis Kominfo, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kadis Pekerjaan Umum, Kadis Perikanan dan Kepala badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari.