Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara merilis bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) pada April 2021 tercatat 97,84 atau mengalami kenaikan sebesar 0,98 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 96,89.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti di Kendari, Selasa mengungkapkan, adapun NTP masing masing subsektor yang alami kenaikan tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 97,42; Subsektor Hortikultura (NTPH) 106,14; dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 94,38;
Sementara Subsektor Peternakan (NTPT) 105,28 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 100,50. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 102,93 atau turun sebesar 0,35 persen dari sebelumnya 103,29.
Pada bulan April 2021, secara nasional 21 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 13 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi tercatat di
Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 2,15 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Riau sebesar 2,26 persen.
Pada April 2021 Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,58 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada subkelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,81 persen; subkelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,83 persen; subkelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,12 persen.
Kemudian subkelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen; subkelompok kesehatan sebesar 0,46 persen; subkelompok transportasi sebesar 0,14 persen; subkelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,00 persen; subkelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,36 persen.
Sementara, kelompok pendidikan sebesar 0,00 persen; subkelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,04 persen; dan subkelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,14 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sulawesi Tenggara April 2021 sebesar 97,02 atau naik 1,21persen dibandingkan NTUP Maret sebesar 95,86.