Kendari (ANTARA) -
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara menyebutkan, Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan April 2022 tercatat 100,65 atau alaim kenaikan sebesar 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti dalam rilisnya yang diterima, Senin menyebutkan, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Dikatakan perhitungan NTP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
Ia menyebutkan, NTP masing-masing subsektor di Sultra tercatat ada lima subsektor antara lain Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 98,34, Subsektor Hortikultura (NTPH) 110,19, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 98,18.
Kemudian, Subsektor Peternakan (NTPT) 105,90 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 105,55. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 108,46 atau turun sebesar 0,76 persen dari bulan sebelumnya sebesar 109,29.
Pada April 2022, secara nasional 14 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 20 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP.
Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Kalimantan Barat yaitu sebesar 1,44 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 2,21
persen.
Pada April 2022 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Sulawesi Tenggara sebesar 0,59 persen yang disebabkan oleh kenaikan nilai indeks pada semua kelompok pengeluaran.