Kendari (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari membersihkan sampah yang menyumbat saluran drainase usai banjir yang melanda kawasan pedestrian di bekas lokasi pelaksanaan MTQ di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin (27/1).
Kepala DLHK Kota Kendari Paminuddin di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa petugas menyisir titik-titik saluran air dan mengangkat sedimen serta sampah yang menyumbat ataupun bertumpuk.
“Sangat banyak sedimen dan sampah yang menyumbat aliran drainase sehingga memperlambat aliran air menuju hilir,” katanya.
Dia menyebutkan bahwa petugas DLHK terus berusaha untuk membersihkan sampah untuk meminimalisasi banjir yang bisa saja kembali terjadi apabila turun hujan dengan intensitas tinggi.
“Kami usahakan untuk dilaksanakan secara rutin tiap hari, sebelum musim hujan dan seterusnya. Hal ini memang menjadi tugas kami,” ujarnya.
Paminuddin mengungkapkan bahwa pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Kendari untuk bersama-sama menjaga lingkungan dengan tidak menjadikan aliran sungai sebagai tempat pembuangan sampah, karena bisa menyebabkan banjir.
“Tolong jangan buang sampah di sembarang tempat, karena itu bisa mengakibatkan banjir. Masyarakat harus bijak dalam mengelola sampahnya,” ucapnya.
Sebelumnya 11 kelurahan di lima kecamatan di Kota Kendari terendam banjir akibat curah hujan tinggi pada Senin (271) siang.
"Hujan menyebabkan banjir di banyak titik," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Parinringi di Kendari, Senin.
Ke-11 kelurahan yang dilanda banjir berada di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Puuwatu yang meliputi Kelurahan Punggolaka, Lalodati, dan Kelurahan Tobuha, Kecamatan Mandonga di Kelurahan Mandonga dan Kelurahan Korumba, lalu Kecamatan Kadia di dua kelurahan yaitu Kadia dan Pondambea.
Sedangkan di Kecamatan Kendari Barat, yaitu di Kelurahan Punggaloba dan Dapu-dapura, serta Kecamatan Poasia di Kelurahan Anduonohu.
Parinringi menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kelurahan terkait upaya penanganan dan melakukan asesmen terhadap kondisi warga yang terdampak banjir.
"Hujan dengan intensitas rendah masih berlangsung di beberapa wilayah, dampak bencana relatif sudah tertangani dan personel tetap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan bencana yang dapat terjadi," jelasnya.