Kendari (ANTARA) - Sebanyak 11 kelurahan di lima kecamatan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi mengguyur sejak Senin siang pukul 15.00 WITA.
"Hujan menyebabkan banjir di banyak titik," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Parinringi di Kendari, Senin.
Ia menyampaikan bahwa 11 kelurahan yang dilanda banjir berada di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Puuwatu yang meliputi Kelurahan Punggolaka, Lalodati, dan Kelurahan Tobuha, Kecamatan Mandonga di Kelurahan Mandonga dan Kelurahan Korumba, lalu Kecamatan Kadia di dua kelurahan yaitu Kadia dan Pondambea.
Sedangkan di Kecamatan Kendari Barat, yaitu di Kelurahan Punggaloba dan Dapu-dapura, serta Kecamatan Poasia di Kelurahan Anduonohu.
Parinringi menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kelurahan terkait upaya penanganan dan melakukan asesmen terhadap kondisi warga yang terdampak banjir.
"Hujan dengan intensitas rendah masih berlangsung di beberapa wilayah, dampak bencana relatif sudah tertangani dan personel tetap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan bencana yang dapat terjadi," jelasnya.
Ketua RW 02 Kelurahan Korumba, Kota Kendari, Aburaera mengatakan daerahnya memang sudah menjadi langganan banjir sejak tahun 2013.
Dia menyebutkan bahwa banjir di daerah itu juga disebabkan oleh beberapa saluran drainase yang tersumbat akibat banyaknya kotoran yang mengendap serta ditambah intensitas hujan yang cukup tinggi.
"Ini tertingginya bisa sampai paha orang dewasa," ujarnya.
Salah seorang warga Kelurahan Lalodati, Haris, mengungkapkan bahwa banjir di wilayahnya telah terjadi sejak pukul 15.00 WITA.
Ia menyampaikan bahwa banjir kali ini bisa mencapai 1,5 meter dan yang paling tinggi sejak ia bermukim di daerah tersebut.
"Ini yang terbesar selama terjadi. Biasanya banjir juga ,tapi tidak seperti ini," ucap Haris.