Pasarwajo (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan sosialisasi pentingnya pola pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) pada keluarga yang memiliki bayi dua tahun (Baduta) di Kabupaten Buton, Senin.
Kegiatan yang diikuti lintas sektor lingkup Pemkab Buton tersebut, dibuka oleh Kadis Pengendalian Pebnduduk dan KB Buton, Asrudin, dihadiri Kepala BKKBN Sultra, Asmar, beserta rombongan dan pejabat III dan IV Dinas Dalduk dan KB Buton.
Kepala Dinas Dalduk dan KB Buton, Asrudin, mengatakan penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak.
"Dalam memastikan efektivitas intervensi pelaksanaan penurunan stunting di daerah, perlu pembagian peran yang jelas antara provinsi, kabupaten kota, kecamatan hingga pemerintah desa," katanya.
Sejalan dengan itu kata Asrudin, program kampung keluarga berkualitas (KB) yang telah diprogramkan pemerintah di daerah itu telah menunjukkan hasil positif.
"Program kampung KB yang telah diintegrasikan dengan program sektor lainnya akan dapat percepat upaya mengatasi kesenjangan," katanya.
Sementara itu, kepala BKKBN Sultra, Asmar, mengatakan 1000 HPK adalah pola pengasuhan seribu bari pertama kehidupan yakni mulai usia dalam kandungan hingga usia anak usia 0 sampai 2 tahun.
"Usia ini merupakan usia emas, jika salah pengasuhan di usia ini, maka akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Olehnya itu, ketika di usia emas ini harus diperhatikan gizinya," katanya.
Tidak hanya itu kata dia, saat ibu hamil juga sudah harus diperhatikan gizinya jangan sampai bayi yang masih dalam kandungan tidak mendapatkan asupan gizi yang baik karena ibunya yang malas makan makanan bergizi.
"Di Buton merupakan daerah sumber gizi, banyak ikan, lobster dan berbagai sumber protein. Sehingga tidak masuk akal ada anak stunting hanya karena persoalan gizi karena daerah ini sumbernya," katanya.
Persoalannya kata Asmar, biar menjadi daerah sumber protein dan gizi tetapi apakah saat hamil ibu mengkonsumsi makan ikan atau tidak.
"Karena ketika kekurangan gzi maka otomatis akan berpengaruh pada bayinya, sehingga ketika besar maka menjadi stunting, tidak seimbang pertumbuhan antara umur dan tinggi badan, tidak hanya kurang tumbuh fisiknya yang terhambat, tetapi juga otaknya lambat pertumbuhannya," pungkas Asmar.
Berita Terkait
Sultra hadir di Opening Ceremony ADUJAK Genre 2024 di Bali
Kamis, 19 September 2024 12:24
BKKBN Sultra gelar penyusunan pembangunan lima pilar di Buton
Senin, 9 September 2024 14:59
Pembangunan Kependudukan Acuan Pemkab Kolaka Timur Realisasikan Program Pembangunan
Kamis, 5 September 2024 14:53
BKKBN Sultra bersama DP3APPKB sosialisasi generasi berencana di Bombana
Rabu, 28 Agustus 2024 14:07
BKKBN Sultra luluskan 20 wisudawati pertama Sekolah Lansia Madani Kendari
Senin, 26 Agustus 2024 13:51
BKKBN Sultra gelar "workshop" ECDI guna wujudkan Generasi Emas 2045
Jumat, 23 Agustus 2024 15:11
BKKBN Sultra genjot penurunan stunting lewat pangan lokal di Buton
Rabu, 21 Agustus 2024 20:21
BKKBN Sultra berdayakan pokmas kampung KB turunkan angka stunting di Muna
Selasa, 13 Agustus 2024 11:49