Kendari (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sulawesi Tenggara (Sultra), menetapkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang ada di Bumi Anoa mengalami kenaikan menjadi Rp2.300 per kg pada periode pertama September 2024.
Kepala Bidang Perkebunan Disbun Sultra, Akbar Effendi, di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa pada periode sebelumnya di bulan Juli 2024 harga tertinggi TBS kelapa sawit mencapai Rp2.200 per kg.
"Sekarang harga TBS kelapa sawit menjadi Rp2.300 per kg," katanya.
Akbar menjelaskan bahwa kenaikan harga TBS kelapa sawit tersebut berdasarkan harga minyak sawit mentah atau CPO di pasaran dengan rata-rata harga Rp12.339 per kg dengan indeks K 82,75 persen.
"Kenaikan harga itu berdasarkan CPO dan indeks K yang diajukan oleh beberapa perusahaan perkebunan sawit (PKS) yang ada di Sultra untuk menentukan harga per TBS nya," ujarnya.
Menurut dia, harga TBS kelapa sawit di Bumi Anoa di perkirakan akan terus mengalami kenaikan di tahun 2024 karena bahan baku kelapa sawit kurang maksimal menghasilkan buah di perkebunan plasma sawit maupun buah yang ada di perusahaan kelapa sawit.
Selain itu, kenaikan harga tersebut juga menjadi penyemangat bagi petani kelapa sawit yang ada di Sultra sebab bisa membuat petani kelapa sawit di daerah itu sejahtera.
"Diharapkan harga TBS kelapa sawit di Sultra terus mengalami kenaikan, supaya petani-petani plasma kita bisa merasakan dampak kenaikan harga tersebut," tuturnya.