Kendari (ANTARA) - Sebanyak 110 siswa dari sekolah SD, SMP dan SMU sederajat diberi pelatihan dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam bidang seni dan budaya menuju normal baru, yang diselenggarakan UPTD Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra.
Kegiatan pelatihan dan sosialisasi bagi siswa tersebut dipusatkan di gedung Kesenian Taman Budaya Sultra dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yang pelaksanaannya dilakukan selama tiga hari 7-9 Juli 2020 yang dibuka Kepala Bidang Perencanaan dan Anggaran Diknasbud Sultra, Drs Laode Fasikin, M,Pd mewakili Kadis.
Ketua panitia penyelenggara program Dr. W Syuhida, MPd mengatakan, tujuan diselenggarakan pelatihan itu untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para siswa dalam bidang seni dan budaya
Dalam amananhnya, Kabid Perencanaan dan Anggaran Diknasbud Sultra Laode Fasikin mengatakan mencintai keanekaragaman seni dan budaya yang dimiliki oleh daerah merupakan tanggung jawab kita semua sebagai warga Negara Indonesia.
Keanekaragaman seni dan budaya ini merupakan suatu kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak dicuri atau ditiru oleh bangsa lain. Melestarikan kebudayaan bangsa tidak dapat di batasi oleh usia maupun golongan manapun.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap agar siswa-siswa yang ikut sebagai peserta dalam suasana Pandemi COVID-19, dapat lebih mengenal dan menghargai makna yang terkandung dari seni dan budaya itu sendiri dalam memupuk rasa cinta generasi muda yang akan datang," ungkap.
Ia juga menambahkan bahwa dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya, mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
Selain itu, ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian seni dan kebudayaan serta bagaimana siswa itu diberi pemahaman untuk lebih mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain, demikian Fasikin
Sementara itu, salah seorang peserta dari SMK Negeri di Kendari, Farham mengatakan rasa bangga dan terima kasih kepada pihak Museum dan Taman Budaya Sultra yang melakukan kegiatan yang dinilai sangat bermanfaat bagi mereka.
"Terus terang, kami sebagai siswa yang hampir empat bulan berdiam dirumah karena COVID-19, setelah mengikuti pelatihan seni dan budaya ini tentu memberi nilai tambah yang luar biasa dalam pendidikan terhadap seni dan budaya yang ada di daerah khususnya di Sulawesi Tenggara," tuturnya.