Kendari (ANTARA News) - Gedung baru Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknasbud) Sulawesi Tenggara segera difungsikan, meskipun dari segi konstruksi dan interiornya belum rampung karena sebagaian bangunannya ada retak dan bagian atas (flapon) ada rusak dan jatuh dilantai.
Pantauan Antara di Kendari, Jumat, gedung yang dibangun dengan menggunakan anggaran APBD 2016 senilai Rp10,7 miliar dengan luas hampir satu hektare itu merupakan eks kantor Dinas PU Sultra.
Bangunan utama terdiri dua lantai ditambah dua bangunan kecil dan satu bangunan musollah yang berada di sudut belakang bagian selatan gedung itu.
Pelaksana tugas (Plt) Kadis Diknasbud Sultra, Dr Asrun Lio yang ditemui mengakui bahwa dalam waktu singkat gedung baru itu segera akan ditempati meskipun, dari sisi keseluruhan bangunan itu belum dianggap selesai karena masih ada yang rusak dan masih merupakan tanggung jawab kontraktor yang membangun gedung itu.
"Hari ini, seluruh karyawan Diknasbud melakukan pembersihan di dalam ruangan baik di lantai dasar maupun lantau dua, dan sebagian lainnya di halaman luar gedung itu," kata Asrun yang didampingi sejumlah pejabat eselon III dan IV lainnya.
Menurut Asrun, pembersihan ruang gedung utama itu melibatkan masing-masing kepala bidang dan kepala seksi yang dibantu sejumlah stafnya dengan harapan, setelah bersih secara perlahan peralatan kerja yang ada di gedung lama di Benu-benua dipindahkan ke gedung baru.
Interior dasar bangunannya, seperti meja, kursi dan lemari sebagian sudah siap namun belum terpasang rapi karena masih membutuhkan penataan yang sesuai dengan masing-masing bidang dan seksi yang akan menempatinya.
"Kalau ruangan Kadis dan Sekertaris, berada di lantau dua yang kini masih perlu ditata, sehingga masih menggunakan waktu beberapa hari lagi," kata Asrun yang juga Dosen tetap FKIP jurusan Bahasa Inggris Univeritas Haluoleo (UHO) Kendari.
Ia mengatakan, rencananya pemindahan kantor baru itu akan dilakukan paling lambat minggu kedua Januari 2019.
"Makanya, saya sudah instruksikan untuk segera melakukan penataan, agar kita lebih nyaman bekerja dan predikat kantor terkotor di jajaran instansi dinas provinsi dicabut,'' jelas mantan Ketua Panwaslu provinsi 2007-2008 itu.
Ia juga menambahkan bahwa secara fisik pekerjaan bangunan itu dianggap sudah tuntas. Sementara untuk fasilitas penunjang akan diadakan bertahap.
"Intinya kalau sudah ada listrik, air serta meja dan kursi, gedung ini harus segera dimanfaatkan, sementara kelengkapan lainnya bisa kita angsur," ujar Asrun seraya menambahkan bahwa rencana penempatan kantor baru itu diharapkan diresmikan Gubernur Sultra Ali Mazi.