Kendari (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari memberangkatkan sebanyak 329 penumpang mudik gratis Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka dari Pelabuhan Pangkalan Perahu dengan tujuan Pelabuhan Nusantara Raha.
Kepala KSOP Kelas II Kendari Capt. Rahman saat ditemui di Kendari Selasa malam, mengatakan bahwa malam ini pihaknya hanya memberangkatkan satu kapal dan tidak menjual tiket untuk kapal reguler atau umum.
"Malam ini satu kapal saja untuk yang tiket gratis (dari Gubernur Sultra Andi Sumangerukka). Untuk tiket umum tidak dijual malam ini," kata Capt. Rahman.
Dia menyebutkan bahwa dalam pemberangkatan kapal tersebut hanya dimuat sesuai dengan kapasitas kapal saja, yaitu sebanyak 329 penumpang.
"Kapal yang digunakan itu Aksar Saputra 08 dengan muatan 329 penumpang," ujarnya.
Capt. Rahman mengungkapkan bahwa untuk memastikan jika kapal yang diberangkatkan itu tidak melebihi dari kapasitas yang ditentukan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan secara berkala dari jumlah tiket yang ada dan penumpang yang masuk ke dalam kapal.

"Hal itu dilakukan dengan ketat (pemeriksaan) untuk menyukseskan arus mudik yang aman dan nyaman bagi seluruh warga yang melakukan perjalanan mudik," ungkap Capt. Rahman.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya membagi dua gelombang untuk para pemudik gratis yang menggunakan program dari Andi Sumangerukka, yakni tanggal 25 dan 26 Maret 2025.
"Untuk malam ini gelombang pertama, dan gelombang kedua besok ada lagi," jelasnya.
Capt. Rahman menambahkan bahwa untuk gelombang kedua nanti di Pelabuhan Pangkalan Perahu tersebut akan diberangkatkan dua kapal dengan tujuan Pelabuhan Nusantara Raha, Kabupaten Muna.
"Besok itu ada kapal reguler dan satu kapal untuk mudik gratis," ucap Capt. Rahman.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sultra Muhammad Rajulan menegaskan bahwa program mudik gratis Gubernur Andi Sumangerukka tersebut tidak menggunakan dana dari APBD, melainkan dengan dana dari Yayasan ASR.
"Sekali lagi, ini bukan pakai APBD, pakai dana pribadi Pak Gubernur," tambah Muhammad Rajulan.