Kabupaten Wakatobi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara terus mengupayakan penyediaan insenerator atau alat pembakar sampah di setiap desa sehingga memudahkan masyarakat setempat dalam pengelolaan sampah plastik.
"Sekarang kita baru punya dua yakni satu di Desa Liya dan satu lagi di Tomia. Kemarin saya juga sudah minta pada kementerian agar program ini dilanjutkan," kata Bupati Wakatobi Arhawi di Wakatobi, Minggu.
Menurutnya, kesediaan insenerator yang dioperasikan dengan menggunakan teknologi pembakaran pada suhu tertentu itu hendaknya ada di setiap desa sehingga juga bisa menjadi percontohan.
Apalagi untuk Wakatobi yang merupakan taman nasional memang menjadi perhatian bagi pemerintah pusat serta daerah untuk menghadirkan berbagai teknologi tersebut.
"Tapi walaupun kita tidak berada di kawasan, sampah plastik ini tetap menjadi musuh bersama dan pengendaliannya harus dilakukan mulai dari tingkat desa," ujarnya.
Bahkan terkait insenerator tersebut, jika efektivitas teknologi memang bagus, maka akan diprogramkan pula penyediaannya saat ada kelonggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Sebab, kehadiran insenerator dinilai akan memudahkan masyarakat sehingga tidak perlu lagi membuang sampah plastik, melainkan dapat mengolahnya melalui teknologi yang mampu membakar habis sampah tersebut.
Selain itu, ia mengatakan pengendalian sampah di Wakatobi telah dimaksimalkan pula pelaksanaannya melalui Dinas Lingkungan Hidup setempat. Hal itu termasuk dengan menyebar berbagai operasional untuk mengangkut sampah.
"Sekarang sudah ada berbagai kendaraan yang disebar di setiap pelosok dan kampung-kampung untuk mengangkut sampah," ujar dia.
Kebijakan tersebut penting dilakukan sebab memang sudah menjadi tugas pemerintah bersama-sama dengan masyarakat agar pengelolaan sampah plastik ini benar-benar bisa terkendali dengan baik.