Kendari (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (P3APPKB) Sulawsi Tenggara (Sultra) menggelar sosialisasi bahaya rokok dan kesehatan reproduksi pada pelajar tingkat SMA/SMK se-Kota Kendari, Selasa.
Kepala Dinas P3PPKB Sultra, Andi Tenri Rawe Silondae dalam sambutannya mengatakan sosialisasi dilakukan untuk menghentikan lebih bayak anak remaja yang terjerumus pada hal kegiatan seksual bebas sebelum menikah dan penggunaan rokok di bawah umur.
"Kita harus menanggulangi itu sebelum semakin meluas. Sayang buat anak-anak kita yang karena ketidaktahuan pentingnya kesehatan reproduksi dan bahaya merokok membuat mereka melakukan pergaulan di luar batas," kaat Andi Tenri Rawe Silondae.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Pengembangan Program dan Sumber Daya, Dinas Kesehatan Sultra, Safiudin Alibas menjelaskan, anak SMA adalah usia transisi, muda terpengaruh, tidak stabil, sehingga pergaulan yang sifatnya negatif akan mudah terpengaruh.
"Kita khawatir usia remaja mereka digunakan untuk pergaulan bebas, seperti melakukan seks bebas sebelum menikah, merokok tidak terkendali untuk laki-laki, sehingga dapat berdampak pada kesehatan reproduksi mereka," ujar Safiudin Alibas.
Safiudin Alibas juga khawatir apabila usia remaja sudah hamil, padahal secara psikis dan kejiwaan belum siap, maka kesehatan reproduksi remaja akan tergangggu. Seperti akan banyak angka kematian ibu, stunting akan tinggi, bayi lahir dengan berat badan rendah semakin banyak.
"Saya imbau kepada orang tua untuk mendidik dan membina anak dengan baik, memberikan pola asuh yang baik sehingga anak-anak khususnya usia SMA ini tidak salah pergaulan," ujar dia.
"Karena ternyata 61-70 persen remaja kita, masa depanya ditentukan dari keluarga sendiri, yaitu dengan didikan orang tua," tambahnya.
Sosialisasi itu diikuti oleh kurang lebih 100 orang pelajar tingkat SMA/SMK se-Kota Kendari, dan dibuka oleh Kepala Dinas P3APPKB, Andi Tenri Rawe Silondae.