Baubau (Antaranews Sultra) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menyebutkan banyak lulusan SMA/SMK yang menganggur akibat ketetnya persaingan dalam mendapatkan suatu pekerjaan.
"Bisa dikatakan karena keahlian mereka yang kurang dan kurangnya pengalaman pekerjaan sehingga membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan. Maka dari itu pemerintah melakukan pelatihan bagi siswa/siswi yang akan memasuki dunia pekerjaan," ujar Kepala Disnaker Baubau, Zarta, di Baubau, Selasa.
Zarta dalam sambutannya sekaligus membuka sosialisasi dan penyuluhan bursa tenaga kerja pada siswa SMA/SMK daerah itu tahun 2018 di Aula Metro Intertaint Baubau mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mewujudkan program pembangunan dunia tenaga kerja yang layak yang dapat mensejahterakan diri sendiri dan keluarga.
"Jadi dengan adanya sosialisasi ini tentunya marilah kita memahami dan mengikutinya dengan baik. Kalian masih muda dan masa depan masih panjang, jangan menimbulkan hal-hal yang negatif tapi bagaimana menuntut ilmu dan kebaikan supaya bisa bermanfaat untuk tujuan yang baik," katanya.
Menurutnya, pengangguran timbul disebabkan oleh banyaknya faktor, seperti bisa karena faktor kemalasan dari sumber daya alamnya, cacat atau umur yang sudah lelah, dan karena kurangnya pendidikan dan keterampilan.
"Pengangguran juga dapat diartikan seseorang yang telah mencapai usia tertentu yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan untuk memperoleh agar bisa mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya," katanya.
Ia mengatakan, peran pemerintah sangat penting dalam upaya penurunan angka pengangguran, namun perlu dibantu dengan ketersediaan masyarakat agar saling bekerjasama dapat dengan mudah menurunkan angka pengangguran dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi.
"Pemerintah dewasa ini sangat gencar untuk melakukan perbaikan dalam umumnya pendidikan. Pendidikan nasional didudukan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia khususnya mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga menjadi bangsa yang beradab dan dapat bersaing di dunia internasional," ujarnya.
Dia juga mengatakan, didalam undang-undang Nomor 13/2003 bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur dan merata baik materil maupun spritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
"Jadi buat adik-adik untuk perlu diketahui bahwa pencari kerja yang di Dinas Tenaga Kerja pada saat ini berjumlah 6.098 orang, kalau ditambah dengan tamatan sekolah nanti tentu akan meningkat. Olehnya itu dengan mengadakan sosialisasi ini supaya tahu dan supaya hidupnya sejahtera," ujarnya.
Zarta berharap semua pihak di daerah itu untuk terus mengambil peran agar para siswa lulusan dapat berwira usaha sehingga angka pengangguran dapat ditekan.
"Bursa tenaga kerja merupakan usaha nyata untuk mewujudkan semboyan lulusan mudah bekerja. Bursa tenaga kerja berfungsi menjembatani kebutuhan tenaga kerja terampil dan siap pakai," ujarnya.