Baubau (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), membimbing siswa-siswi SMA/SMK, dan MAN di daerah itu dalam berwirausaha karena ke depan lulusan sekolah itu bahkan perguruan tinggi dalam mencari pekerjaan, tantangannya akan semakin tinggi.
Asisten I Setda Pemkot Baubau, MZ Tamsir Tamim, di Baubau, Selasa, mengatakan kegiatan yang digelar Disnaker memiliki manfaat dan tujuan yang sangat bermanfaat bagi para siswa dan siswi.
"Kami mengapresiasi Disnaker yang telah mengajarkan siswa-siswi berwirausaha sejak belia," ujar Tamsir mewakili Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse dalam membuka kegiatan "Kami Wirausaha Baru, Generasi Emas Indonesia".
Kegiatan pelayanan antarkerja di daerah kabupaten/kota sub kegiatan pelayanan antarkerja (penyuluhan dan bimbingan jabatan/karir bagi siswa/siswi SMA/SMK) yang digelar disalah satu hotel di daerah itu dihadiri sebanyak 70 siswa-siswi.
Menurut Tamsir, pelatihan tersebut akan menjadi modal ilmu dan pengetahuan bagi mereka bila ingin berwirausaha kelak.
"Mudah-mudahan kegiatan baik ini menjadi momentum tumbuhnya semangat siswa menjadi wirausaha," harap mantan Kadis Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Baubau ini.
Sementara, Ketua Panitia kegiatan, Wa Ode Sumiati Rusli menjelaskan pihaknya menggelar kegiatan itu karena ke depan lulusan SMA/SMK bahkan perguruan tinggi dalam mencari pekerjaan, tantangannya akan semakin tinggi sehingga dibutuhkan keahlian seperti pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang bersertifikat dan diakui.
"Memasuki milenium baru saat ini telah terjadi perubahan dunia kerja yang mengarah kepada sistem pengembangan sumber daya manusia yang bersifat memiliki berbagai keahlian fleksibel, nyaman dan betah serta menuju kepada pengembangan kewirausahaan dan pembelajaran terus menerus," katanya.
Ia mengatakan, salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah yang membidangi ketenagakerjaan pada kabupaten/kota adalah yang berkaitan dengan mekanisme antarkerja mencakup tiga fungsi utama yakni, pelayanan informasi pasar kerja, penyuluhan, dan bimbingan jabatan serta perantaraan kerja.
"Dalam menghadapi pasar kerja bebas para lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi dituntut memiliki standar kompetensi menurut keahliannya masing-masing. Standar kompetensi mempunyai tiga komponen pokok yakni, pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang bersertifikat dan diakui," kata Wa Ode Sumiati yang juga Analis Kebijakan Disnaker Baubau.