Kendari (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara kembali menggelar Sultra Tenun Karnaval (STK) 2024, dilaksanakan awal Desember yang merupakan kegiatan tahunan.
Kepala Dinas Pariwisata Sultra Belli Tombili, di Kendari, Kamis, mengatakan, STK dilaksanakan dengan tujuan mempromosikan potensi dan melestarikan tenun khas Sultra. Selain itu, STK juga diharapkan mendorong berkembangnya kreativitas dan inovasi pengrajin dan pelaku usaha tenun.
“Sultra Tenun Karnaval juga diharapkan menjadi kegiatan karnaval tenun terbesar di Indonesia Timur yang pada gilirannya mendorong peningkatan kesejahteraan pengrajin dan pelaku usaha tenun,” ujar Belli.
STK 2024 direncanakan diselenggarakan di kawasan Car Free Day (CFD) Kendari, depan eks Kawasan Tugu MTQ. Rangkaian kegiatan STK 2024 terdiri dari tiga item, yaitu karnaval tenun, fashion show tenun khas daerah, dan pameran produk unggulan daerah.
Tema STK tahun ini adalah “Beauty of Culture Southeast Sulawesi”. Rencananya, akan diikuti oleh perwakilan 17 kabupaten/kota se-Sultra, instansi vertikal/teknis se-Sultra, Dekranasda provinsi dan kab/kota, OPD lingkup Pemprov Sultra, perancang dan pengusaha mode, komunitas kriya tenun, asosiasi, pelajar, dan masyarakat umum.
“Sultra Tenun Karnaval akan menghadirkan inovasi, kreativitas, kekayaan budaya serta kearifan lokal yang semakin kuat dan mengakar di Sultra serta menjadi tontonan yang ditunggu dan menarik bagi wisatawan lokal, nasional, bahkan mancanegara,” jelas Belli.
Dia berharap, STK dapat mengambil tempat di panggung nasional, sejajar dengan karnaval yang lebih dahulu established, seperti Jember Fashion Karnaval, Solo Batik Carnival, ataupun Banyuwangi Ethno Carnival.
Penyelenggaraan Sultra Tenun Karnaval telah dirintis sejak tahun 2017 lalu yang diberi nama karnaval Tenun Daerah. Namun pada tahun berikutnya tidak dilaksanakan hingga pandemi Covid-19 melanda.
Barulah pada tahun 2022, STK kembali dilaksanakan di Kota Baubau dengan diikuti oleh 74 kelompok peserta yang terdiri dari 17 kabupaten kota se-Sultra, OPD lingkup Kota Baubau, 17 Dekranasda kabupaten/kota se-Sultra.
Kemudian, pada tahun 2023, peserta meningkat menjadi 116 kelompok, yang terdiri dari 17 kabupaten/kota, instansi vertikal, OPD lingkup Pemprov Sultra, 17 Dekranasda kab/kota, serta Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Sultra dan komunitas lainnya.